QRIS BPD Bali Diluncurkan di Fasilitas Layanan Kesehatan

  • 08 Agustus 2020 16:00 WITA
-

Bank BPD Bali terus berupaya menggenjot pembayaran secara nontunai di kawasan wisata di pulau ini pasca-pandemi Covid-19. Hal tersebut guna meminimalisir penularan pandemi global ini melalui alat pembayaran Non Tunai. Untuk itu, Bank BPD Bali pada Sabtu (8/8/2020) melakukan Digitalisasi Pembayaran di Kabupaten Karangasem dan Klungkung melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) BPD Bali Mobile. Pembayaran non tunai dilakukan di berbagai sektor diantaranya adalah di fasilitas layanan kesehatan, LPD, Bumdes, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta kawasan wisata di Kabupaten Karangasem juga Klungkung.


Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma didampingi Kepala Bank BPD Bali Cabang Karangasem, Ketut Andayana Kusuma Yasa dan I Made Aditya Pranajaya,  Kepala BPD Bali Cabang Klungkung menyatakan, digitalisasi sistem pembayaran berbasis QRIS BPD Bali dilakukan di Pantai Yeh Malet Karangasem ini nantinya akan mempermudah wisatawan maupun masyarakat melakukan transaksi di kawasan wisata yang ada di Karangasem dan Klungkung. "Pada kesempatan ini kami dari BPD Bali juga menyerahkan CSR untuk Kabupaten Karangasem dan Klungkung," ucapnya.


Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Bali sudah membuka kembali pariwisata Bali secara bertahap dan terbatas yang dimulai dari untuk warga lokal Bali pada 9 Juli 2020 dan bagi turis domestik 31 Juli 2020. Sedangkan khusus untuk wisatawan asing akan dibuka 11 September 2020 pada masa Tatanan Kehidupan Bali Era Baru ditengah pandemi Covid-19 guna memulihkan ekonomi dan pariwisata agar Bali bangkit.


Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho pada kesempatan itu mengajak masyarakat maupun wisatawan menerapkan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, sesuai yang tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Bali No.3355. Tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran tanpa kontak fisik secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS.


QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor termasuk di pusat perbelanjaan, objek wisata, hingga rumah sakit karena mendukung faktor clean, health, safety and environment sustainability (CHSE) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi. Hal ini sejalan dengan imbauan WHO (World Health Organization) yang mengimbau masyarakat agar menggunakan contactless payment.


Disebutkan Trisno, jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 31 Juli 2020 mencapai 113.737 merchant. Adapun sebanyak 1.832 merchant berada di Kabupaten Karangasem dan 1.755 merchant berada di Kabupaten Klungkung.


"Merchant meningkat signifikan yakni sebesar 346% dibandingkan dengan awal tahun 2020. Dari angka tersebut, sebanyak 57% (64.650) merchant merupakan usaha mikro, 20% (22.751) merchant usaha kecil, 17% (18.862) merchant usaha menengah dan 6% (6.807) merchant usaha besar. Kami meyakini peningkatan penggunaan QRIS sebagai sarana pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal ini akan semakin mendorong percepatan kebangkitan perekonomian Bali," jelasnya.


Kegiatan ini dihadiri Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, dan Perbekel Yeh Malet.


Trisno mengucapkan terimakasih kepada BPD Bali sebagai penyelenggara acara ini bersama dengan Pengelola Yeh Malet, yang tidak henti berkontribusi dan memberikan kepedulian di tengah pandemi yang sedang no bersama ini. "Hari ini kami melakukan digitalisasi di 3 sektor yaitu kesehatan, perdagangan, dan pariwisata di 2 kabupaten sekaligus," kata Trisno. (Yes)


TAGS :

Komentar