Peluang dan Tantangan, KSP Maju Mandiri Fokus Garap Sektor Produktif

  • 12 Agustus 2020 16:00 WITA
A.A Gede Swartawan


Tabanan, balibanknews.com
Bertahan ditengah pandemi menjadi satu-satunya pilihan bagi sektor lembaga keuangan tak terkecuali koperasi. Tak sedikit yang merasakan hebatnya "hantaman" gelombang stagnasi perputaran dana, sehingga banyak yang memilih untuk menahan invasi. Namun tetap ada peluang di tengah tantangan, seperti yang dilakukan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Maju Mandiri. Koperasi ini memilih fokus garap sektor produktif sebagai cara jitu meredam gelombang stagnasi tersebut.


Ketua KSP Maju Mandiri A.A Gede Swartawan tak menampik adanya penurunan aktivitas anggota baik menabung atau meminjam selama masa pandemi Covid-19. Pilihan untuk fokus menjaga stabilitas pertumbuhan diakuinya membutuhan aksi dan strategi yang tepat.
 "Memang terjadi penurunan aktivitas anggota selama pandemi, namun pertumbuhan harus tetap dijaga tentunya dengan gaya yang lebih fleksibel dan persuasif, dan tetap berinovasi dengan cara beradaptasi dengan situasi, " ujarnya.
Ia mengaku saat ini sektor produktif yang masih potensial untuk digarap adalah UMKM seperti pedagang dan peternakan. Bahkan, sektor peternakan diakuinya telah menjadi nafas awal berdirinya KSP Maju Mandiri, dimana anggota inti yang berjumlah 30 orang pada saat awal terbentuk 2004 lalu adalah sebuah kelompok peternak bernama Kelompok Ternak Suka Maju. Kemudian kelompok tersebut sepakat mendirikan koperasi bertujuan untuk memudahkan anggota mendapatkan modal usaha peternakan mereka. "Sektor peternakan adalah cikal bakal koperasi kami, sehingga sampai saat ini sektor tersebut tetap mendapat dukungan penuh," ujarnya di Kantor koperasi yang beralamat di Banjar Taman, Desa Gubug, Tabanan.
Sejak mulai pendirian koperasi, Swartawan mengaku seluruh anggota sepakat menetapkan simpanan pokok sebesar Rp 175 ribu dan simpanan wajib Rp 25 ribu. Awal berdiri modal koperasi tercatat hanya sebesar Rp 23 juta. Nominal Simpanan pokok dan simpanan wajib yang terbilang kecil diakuinya untuk memancing animo masyarakat ikut bergabung sebagai anggota koperasi. "Nominal simpanan pokok tidak harus besar, tapi bagaimana agar semua orang berkesempatan bergabung menjadi anggota," ucapnya.
Sejak berdiri hingga saat ini, KSP Maju Mandiri tetap fokus garap sektor produktif, Selain peternakan juga menggarap sektor dagang. Anggota sebagai pangsa pasar utama diakui sebagian besar adalah pelaku UMKM yang bergerak disektor tersebut. Di masa pandemi seperti saat ini, Swartawan mengaku tetap bisa mengembangkan volume usaha dengan merawat sektor produktif yang menjadi sasaran sejak awal. Tercatat sampai saat ini KSP Maju Mandiri telah membukukan aset sebesar Rp 11 miliar lebih dengan berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 9 miliar lebih. Dari angka tersebut modal koperasi diakuinya tercatat sebesar Rp 1 miliar lebih dengan jumlah anggota saat ini sebanyak 111 orang.
Kedepan Agung Swartawan mengaku tetap akan mengembangkan sektor produktif di bidang UMKM dengan tentu saja tidak meninggalkan sektor lain seperti pariwisata. meski ditengah lesunya perekonomian pihaknya tetap optimis target tahun 2020 tercapai dengan baik dan tetap mampu memberi kesejahteraan kepada anggota dan mampu membagikan SHU sesuai target tiap tahun. [Mdy]

 

 

 


TAGS :

Komentar