Sektor Pariwisata Lesu, LPD Bongkasa Beri Keringanan di Masa Pandemi

  • 24 Agustus 2020 16:00 WITA
Ni Komang Ariani


Mangupura, balibanknews.com
Terpukulnya sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 berdampak signifikan bagi perekonomian Bali. Sektor lembaga keuangan tak terkecuali Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ikut merasakan dampak kelesuan tersebut. Namun demikian kehadiran LPD rupanya tetap memberikan angin segar ditengah pandemi karena tetap memenuhi kebutuhan dana bagi krama dan memberi keringanan bagi debitur serta memberi bantuan melalui kegiatan sosial bagi-bagi sembako.
Seperti yang diungkapkan Pemucuk LPD Desa Adat Bongkasa Ni Komang Ariani. Pihaknya mengaku paling merasakan dampak dari lesunya pariwisata. Desa Bongkasa yang notabene adalah salah satu desa wisata karena keindahan alam dan banyaknya sarana pendukung pariwisata kini sepi pengunjung. Akibatnya, banyak krama setempat yang kehilangan mata pencaharian sehingga melemahkan perekonomian mereka. Diakui Ariani sekitar 65 persen krama di Desa Bongkasa bergerak dan bekerja di sektor pariwisata. "Dari sekitar 1.500 kepala keluarga di Desa Bongkasa sekitar 65 persen bergerak disektor pariwisata, sehingga pandemi ini sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi masyarakatnya," ujarnya saat ditemui di kantor LPD Senin (24/8/2020)
Ariani mengatakan, Desa Bongkasa didukung 10 Banjar Adat dan Dinas, dari 1.500 kepala keluarga tersebut sekitar 80 persen sudah mengakses LPD, sehingga menurunnya pendapatan krama secara tidak langsung juga mempengaruhi kinerja LPD Bongkasa. Ia tak menampik terjadi penurunan aset akibat banyaknya krama yang melakukan penarikan simpanan selama pandemi. Namun, kondisi tersebut masih terkendali karena cadangan likuiditas dikatakan aman. "Selain krama adat, lembaga koperasi yang ada di wilayah Desa Bongkasa juga menempatkan dana mereka di LPD, sehingga di masa pandemi ini kami ketat menjaga cadangan likuiditas," ujarnya.
Menurutnya sektor kredit paling merasakan dampak penurunan tersebut. Karena itu, pihaknya atas persetujuan Badan Pengawas dan semua pihak terkait berupaya memberikan keringan dalam bentuk relaksasi kredit bagi debitur yang mengalami kesulitan bayar. Pilihan untuk lebih fleksibel terhadap kebijakan kredit diakui bertujuan untuk memberi keringanan bagi krama. Upaya tersebut, diakui mendapat sambutan baik krama adat setempat. Selain relaksasi kredit, LPD Bongkasa juga memberi bantuan sembako dengan nilai Rp 200 ribu untuk 500 kepala keluarga pokok yang ada di Desa Adat Bongkasa. 
Hingga bulan Juli 2020 LPD Bongkasa mencatat raihan aset sebesar Rp 78 miliar dengan jumlah simpanan atau tabungan krama sebesar Rp 26 miliar dan deposito Rp 44 miliar. Kredit yang tersalurkan tercatat sebesar Rp 65 miliar. Selama masa pandemi, LPD Bongkasa tetap melakukan ekspansi kredit namun dengan plafon kredit yang dibatasi maksimal Rp 50 juta. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk menjaga kestabilan NPL. Kedepan ia pengaku pihaknya tetap akan menggenjot pertumbuhan sehingga semua target tercapai dengan baik, namun yang terpenting adalaha kesejahteraan krama adat setempat bisa terjaga dengan baik. [Mdy]

 

 

 

 


TAGS :

Komentar