Raih Gelar Terbaik, KSP Catur Yoga Sedana Berencana Perluas Areal Usaha

  • 24 Agustus 2020 16:00 WITA
Ir. I Gusti Ketut Suardana


Tabanan, balibanknews.com
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Catur Yoga Sedana adalah salah satu koperasi di Kabupaten Tabanan yang kerap kali meraih gelar terbaik untuk kategori koperasi simpan pinjam (KSP). Raihan predikat terbaik tidak didapat dengan mudah karena disana benar-benar teruji komitmen pengelolaan koperasi secara profesional dan transparan. Selain terbaik tingkat kabupaten, koperasi yang beralamat di Banjar Senapahan Kelod, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan ini juga meraih predikat terbaik tingkat provinsi. Karena itu, koperasi ini berencana memperluas areal usaha dengan menjadi nivo provinsi.
Ketua KSP Catur Yoga Sedana Ir. I Gusti Ketut Suardana mengatakan, niat untuk berubah menjadi nivo provinsi baru tahap awal, masih banyak yang perlu dipersiapan mulai dari infrastruktur hingga SDM. Namun ia mengaku optimis koperasi yang dikelolanya akan memperluas areal usaha hingga tingkat provinsi. "Rencana berubah ke nivo provinsi baru tahap awal kemungkinan baru terealisasi satu atau dua tahun lagi," ujarnya Selasa (25/8/2020).
Menurutnya, untuk maju dan berkembang koperasi harus dikelola dengan komitmen penuh dengan SDM yang mumpuni. Kunci perkembangan koperasi terletak pada tata kelola yang baik dari pengurus dan pengelola koperasi. Karena itu pihaknya selalu mengutamakan pendidikan bagi semua karyawan dan pengurus koperasi. "Semua karyawan kami sudah punya sertifikasi kompetensi, diklat sangat penting bagi pengembangan SDM, makin banyak belajar makin bagus," ujarnya. 


Predikat terbaik diakui Gusti Suardana tidak diperoleh dengan mudah. Tata kelola mulai dari pelayanan, kesiapan SDM, kelengkapan pembukuan, dan perkembangan usaha menjadi sasaran penilaian untuk mendapatkan gelar tersebut. Di Kabupaten Tabanan sendiri koperasi ini meraih dua kali prestasi terbaik, pertama menjadi KSP terbaik ke-2 pada tahun 2015, kemudian naik peringkat menjadi terbaik ke-1 di Kabupaten Tabanan pada 2019. Setelah menjadi terbaik di Tabanan, pada 2020 kembali didapuk sebagai KSP terbaik ke-2 di tingkat Provinsi Bali. "Tentunya kedepan kami berharap menyabet gelar terbaik ke-1 di Provinsi Bali," harapnya.
Sejak mulai berdiri dari tahun 2004 koperasi ini diakui Gusti Suardana banyak mengalami perubahan. Mulai dari membangun gedung baru hingga perubahan PAD terkait kebijakan simpanan pokok dan wajib. Awalnya koperasi menghimpun simpanan pokok sebesar Rp 2 juta dan simpanan wajib Rp 2 juta per anggota, namun pada 2016 dilakukan perubahan PAD, yang akhirnya membuat kebijakan baru simpanan pokok dan wajib masing-masing Rp 25 ribu sehingga masyarakat yang ingin bergabung menjadi anggota cukup menyetorkan Rp 50 ribu saja. Strategi tersebut dinilai tepat lantaran setelah perubahan PAD sejak 2016 anggota tumbuh pesat dari sebelumnya hanya dikisaran 150 orang kini menjadi 589 orang, dengan target pada akhir 2020 menjadi 600 orang. "Strategi tersebut untuk menarik minat masyarakat bergabung jadi anggota, terlebih kami punya niat menjadi nivo provinsi paling tidak harus punya anggota dikisaran seribu orang," ujar mantan Kepala LPD Senapahan tiga periode sejak tahun 1992 - 2007 ini.
Diakuinya, mata pencaharian anggota koperasi yang dikelolanya cukup heterogen. Namun diakuinya kondisi tersebut justru menguntungkan terutama di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini. Ia mengaku hanya sedikit anggota yang bergerak di bidang pariwisata lebih banyak pekerja lepas, pegawai, dan pelaku UMKM, sehingga lesunya pariwisata hanya sedikit berdampak pada perkembangan koperasi. Pihaknya justru masih mampu menghimpun dana baik dalam bentuk tabungan maupun deposito.
Meski demikian, Gusti Suardana tak menampik adanya penurunan aktifitas terutama di sektor kredit. Ia mengaku, saat ini anggota lebih berhati-hati mengajukan kredit demikian juga koperasi yang mulai membatasi plafon kredit menjadi dibawah Rp 100 juta. Likuiditas juga dijaga dengan ketat sehingga anggota terlayani dengan baik. "Kebijakan relaksasi kredit bahkan penghapusan denda tetap kami berikan bagi anggota yang kesulitan bayar, kami tetap memberi keringan di tengah pandemi ini," ujarnya, sambil mengaku selama pandemi koperasi sudah membagikan sembako kepada anggota senilai Rp 100 ribu beberapa waktu lalu.
Hingga semester I tahun ini KSP Catur Yoga Sedana sudah mengelola aset sebesar Rp 19 miliar dengan target aset 2020 sebesar Rp 19,5 miliar. Jumlah pinjaman tersalurkan sebesar Rp 13,1 miliar, dengan raihan SHU sementara sebesar Rp 169 juta atau tercapai 48 persen dari target 2020 Rp 355 juta. Diakuinya pertumbuhan SHU melambat akibat ekspansi kredit terkena dampak pandemi, namun ia tetap optimis target tercapai pada akhir tahun.  Modal sendiri diakui Gusti Suardana tercatat sebesar Rp 2,4 miliar, jumlah tersebut terus digenjot dengan cara mengajak anggota untuk menambah simpanan khusus mereka demi memupuk modal. [Mdy]

 

 


TAGS :

Komentar