Tingkatkan Pelayanan, LPD Ayunan Segera Tempati Gedung Baru

  • 26 Agustus 2020 16:00 WITA
Desain akhir kantor LPD Desa Adat Ayunan yang kini tengah dalam proses pembangunan.


Mangupura, balibanknews.com
Demi meningkatkan pelayanan terhadap krama selaku nasabah, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Ayunan rupanya tengah mempersiapan kantor pelayanan baru yang lebih representatif. Kantor baru yang tengah dalam proses pembangunan ditargetkan akan rampung pada Oktober 2020. Nantinya kantor baru tersebut diharapkan mampu menjadi presentasi positif kinerja LPD sehingga kepercayaan krama semakin bertumbuh.
Pemucuk LPD Desa Adat Ayunan Ni Kadek Sucimiadhi mengatakan, pembangunan kantor baru adalah program LPD dan Desa Adat Ayunan yang sudah direncanakan sejak 2016 dan baru terealisasi pada 2020 ini. Proses pembangunan dimulai pada bulan Maret 2020 dan direncanakan rampung pada Oktober 2020. "Kami sempat khawatir proses pembangunan akan terhambat akibat pandemi Covid-19, namun semuanya tetap berjalan dengan baik, sehingga diharapkan selesai sesuai target yang ditetapkan," tuturnya di kantor sementara LPD Rabu (26/8/2020).


Diakuinya, nantinya kantor baru akan tampil lebih luas dengan desain yang lebih modern namun tetap mengedepankan ornamen tradisional. Bagunan tersebut berdiri di areal tanah seluas kurang lebih 3 are dengan luas bangunan kurang lebih 16 x 11 meter persegi. Gedung tersebut nantinya direncanakan memiliki dua fungsi, lantai dua difungsikan sebagai sekretariat Desa Adat dan lantai satu sebagai Kantor LPD. Desain ruangan kantor LPD direncanakan akan lebih modern sehingga krama selaku nasabah merasa nyaman ketika mengakses LPD. Sucimiadhi mengaku anggaran pembangunan ditetapkan sebesar Rp 1,2 miliar yang merupakan dana kolaborasi antara LPD dan Desa Adat atau sebagian dana dari LPD dan sebagian lagi dana milik Desa Adat Ayunan yang diambil dari dana pembangunan yang diserahkan LPD kepada Desa Adat tiap tahun sebesar 20 persen dari laba.
Tujuan pembangunan kantor baru diakui Sucimiadhi sepenuhnya adalah untuk memberi pelayanan maksimal kepada krama. Kehadiran aset fisik yang meyakinkan menurutnya akan menunjukan positifnya kinerja LPD selama ini, sehingga kepercayaan krama semakin bertambah. Meskipun ruang lingkup pangsa pasar LPD hanya sebatas desa adat, ia tetap optimis LPD akan mampu berkembang dengan baik asalkan seluruh krama mampu memanfaatkan LPD sebagai lembaga keuangan yang mereka pilih. 
Positifnya pertumbuhan LPD, sehingga mampu mewujudkan pembangunan kantor baru juga tak lepas dari besarnya peran pengurus, pengawas, karyawan, beserta seluruh elemen desa adat mulai dari Bendesa Adat beserta seluruh jajarannya.  "LPD tidak akan mampu berjalan baik tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari pengurus, pengawas, karyawan, bendesa adat, dan masyarakat semuanya menjadi satu kesatuan dan memiliki visi dan misi yang sama dalam mengembangkan LPD," ujarnya.
Potensi Desa Adat Ayunan diakui Sucimiadhi masih cukup besar. Mata pencaharian krama Desa Adat Ayunan rata-rata sebagai petani, peternak, buruh, pelaku UMKM, pegawai, dan hanya sedikit di bidang pariwisata. Sejak mulai beroperasi tahun 1993 sampai saat ini, jumlah krama adat sebagai debitur LPD sudah mencapai 90 persen kepala keluarga. Desa Adat Ayunan didukung tiga banjar adat dan dinas dengan jumlah kepala keluarga kurang lebih sebanyak 650 KK. Ia mengaku dari jumlah tersebut yang sudah menjadi nasabah aktif LPD dan bersedia menempatkan dana dalam bentuk deposito sebanyak 270 orang kemudian nasabah dalam bentuk tabungan sebanyak 1.300 orang lebih, dan nasabah kredit sebanyak kurang lebih 434 orang. 
Hingga bulan Juli 2020 LPD Ayunan sudah mengelola aset sebesar Rp 31 miliar, kredit tersalurkan sebesar Rp 27 miliar. Deposito tercatat sebanyak Rp 16 miliar dan tabungan sebesar Rp 10 miliar. Sucimiadhi mengaku secara umum saat ini pertumbuhan mengalami stagnasi akibat pandemi Covid-19 yang membuat kemampuan ekonomi krama terpengaruh. Beberapa sektor mengalami perlambatan sehingga berdampak pada pertumbuhan laba LPD. Namun ia mengaku tetap optimis kondisi saat ini akan membaik sehingga target tercapai dengan baik, yang terpenting saat ini pihaknya tetap menjaga likuiditas dan lebih berhati-hati menyalurkan kredit. [Mdy]

 

 

 


 

 


TAGS :

Komentar