Masa Pendemi Covid-19 Bank Surya Fokus Menggarap Pelaku UMKM dan Kuliner Rumahan

  • 06 September 2020 16:00 WITA

 

 


Gianyar, balibanknews.com

Ditengah situasi Covid-19, Bank Surya berinovasi meningkatkan layanan dengan fokus untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan industri kuliner rumahan. I Nyoman Semadiartha, S.H, M.H, Direktur Utama Bank Surya kepada Balibanknews, Senin (7/9) mengatakan,

sumber daya manusia yang ada telah memiliki kemampuan khusus dalam memberikan pelayanan kepada UMKM dan industri kuliner rumahan ini. 


"Semua berpeluang. Ini sudah berjalan dan sebagai produk unggulan selanjutnya akan menyasar kredit sektor pertanian. Kredit UMKM merupakan produk unggulan dalam masa pandemi dengan sistem layanan secara online," ucapnya.


Pandemi global tersebut membawa banyak perubahan perilaku pada kehidupan sehari-hari. Masyarakat pun dituntut untuk mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya dengan menjaga jarak maupun menghindari kontak fisik. "Dengan adanya imbauan dari pemerintah terkait protokol kesehatan maka bank juga dalam memberikan pelayanan mengukuti arahan itu. Yakni dengan mengotimalkan layanan online tanpa adanya kontak fisik. Pelayanan diubah dengan tidak langsung bertemu dengan orang-orang hanya melalui internet," jelas Semadiartha.


Sistem pembayaran kredit kata dia tidak harus ke bank, sehingga dapat melakukan produksi usahanya di rumah. "Rencananya, kredit untuk UMKM dan usaha kuliner rumahan ini plafonnya Rp 1 juta sampai Rp 5 juta dengan proses maksimal 3 hari sudah cair," cetusnya.


Biasanya kata dia, saat proses pengajuan dengan dokumen yang tidak lengkap akan mempengaruhi disetujuinya suatu pengajuan kredit. Semakin lengkap dokumen yang diajukan, akan mempercepat proses persetujuan kredit usaha. "Persyaratan harus lengkap, jangan sampai KTP mati atau KTP digunakan yang lama. Segala dokumen yang dipersyaratkan harus lengkap karena prosesnya sangat ketat," ungkapnya.


Dikatakan Semadiartha, Bank Surya melirik potensi UMKM dan industri rumahan karena di masa pandemi ini banyak pekerja pariwisata yang dirumahkan. Sehingga untuk menghidupi keluarga harus mencari peluang usaha. "Dari mencari peluang itu membuat suatu kegiatan yang memproduksi kue, makanan untuk orang-orang sarapan pagi dan banyak sekarang dagang dengan mobil keliling menjual kebutuhan sehari-hari telur, minyak goreng, beras. Ini sebenarnya peluang untuk kami," katanya.


Jenis kredit usaha yang ditawarkan Bank Surya tidak memberatkan nasabah. "Jadi sekarang konsumtif dikurangi lebih baik berkreatif," ucapnya.


Menurut dia, BPR saat ini tidak bisa mengandalkan industri pariwisata karena belum ada pertumbuhan sejak pariwisata Bali dibuka untuk kunjungan wisatawan domestik. "Sehingga kami mengambil peluang di UMKM. Sekarang orang-orang melirik barang-barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," jelasnya. 


Dalam ini pihaknya akan sepenuhnya menggunakan layanan online mulai dari pengajuan kredit hingga pembayaran kewajiban bulanan debitur. "Semuanya online nanti kita siapkan fasilitasnya," imbuhnya. 


Pihaknya optimis hal ini akan diterima oleh masyarakat yang bergerak di usaha kuliner dan UMKM lainnya. "Kuliner ini cash flow-nya lancar kalau pertanian, cash flow berdasarkan jangka waktu panen 3 bulan minimal maksimal bisa 1 tahun," sebutnya.


Ke depan pihaknya juga akan menyasar kredit bagi sektor pertanian. "Karena arah pembangunan dalam mengatasi ekonomi pada masyarakat di masa pandemi ini adalah pertanian dalam arti luas. Karena dulu di Bali sebelum pandemi, pembangunannya kan di pariwisata kalau daerah lain mungkin tidak mutlak pariwisatanya. Makanya sekarang Bali kembali ke pertanian. Kita berusaha membangkitkan ekonomi kerakyatan. Jadikan segalanya lebih baik. Para pelaku kuliner silakan manfaatkan produk Bank Surya ini sebaik-baiknya supaya terjadi perbaikan ekonomi," tandasnya. [Yes]


TAGS :

Komentar