LPD Desa Adat Sengkidu Berkontribusi pada Setiap Upacara Rsi Gana yang Digelar Krama

  • 30 September 2020 00:00 WITA

 

 

 

Karangsem, BaliBanknews

Keberadaan lembaga adat seperti Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang ada di setiap desa adat di Bali memberikan andil besar dalam menjaga untuk tetap ajegnya adat dan budaya pulau ini. Seperti halnya LPD Adat Sengkidu yang berada di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangsem tidak hanya berkontribusi untuk desa adat khususnya Pura Kayangan Tiga saja. LPD Sengkidu juga telah mampu memberikan kontribusi pada kegiatan agama yang dilakukan oleh Krama secara pribadi dengan syarat upacara yang digelar dalam bentuk Rsi Gana. Pada upacara ini LPD memberikan bantuan berupa Punia sebesar Rp 1,5 juta.


Demikian diungkapkan Pemucuk LPD Sengkidu, I Nengah Widia ketika ditemui Balibanknews, Rabu, 30/9/2020 di kantor LPD setempat. Menurutnya pemberian Punia kepada tempat suci pribadi (Merajan) ini sesuai dengan program LPD.  Dimana kehadiran lembaga adat ini dapat dirasakan semua kalangan.

 


"Progam Punia yang kita berikan kepada Pura salah satu warga yang mana pelaksanaan upacara dalam bentuk upacara besar seperti Rsi Gana. Punia yang kita berikan diambil dari dana sosila LPD sebesar Rp 1,5 juta. Ini kita harapkan dapat meringankan beban Krama," imbuhnya.


Lebih lanjut Widia menambahkan untuk kontribusi LPD di Pura Kayangan Tiga, setiap ada upacara Rsi Gana atau yang dipuput oleh Sulinggih maka Punia yang diberikan sebesar Rp 3 juta. Upacara ini dilakukan oleh desa adat setiap 5 tahun sekali. "Disamping itu pula kita di LPD Adat Sengkidu setiap 5 tahun sekali menanggung sepenuhnya biaya upacara Pengabenan massal hingga upacara Ngeroras," katanya.


Pada kegiatan agama yang digelar oleh desa adat setiap 5 tahun sekali ini mengalami peningkatan dana. "Dana yang kita berikan setiap ada upacara Ngaben massal hingga upacara Ngeroras mencapai Rp 250 juta. semua yang kita berikan pada saat upacara Pengabenan  sebagai bentuk perhatian serta kepedulian atas kepercayaan Krama selama ini kepada LPD," ungkap Widia.


Ditengah pelemahaan ekonomi akibat  wabah Covid-19, LPD kata dia telah melakukan langkah- langkah seperti perpanjangan pembayaran kredit. " LPD buatkan perjanjian khusus dengan salah satu perjanjiannya disebutkan tidak boleh menunggak bunga lebih dari tiga kali. Ini kita berikan kepada nasabah yang benar terdampak langsung wabah Covid-19. Kita juga memberikan penurunan suku bunga kredit sekali lagi kepada masyarakat Sengkidu yang benar benar terdampak wabah yang mendunia ini," tambahnya.


Ia mengungkapkan dari sisi aset hingga September 2020 telah mencapai Rp 50 miliar lebih dengan pembekuan laba LPD sebesar Rp 1,8 miliar dari target laba Rp 2,6 miliar. Dengan partisipasi dan dukungan masyarakat Sengkidu, pihaknya mengaku optimis laba bisa tembus Rp ,2 miliar.


"Kita berharap kepada masyarakat Sengkidu yang ada di tiga banjar adat agar tetap mempercayakan dananya di LPD. Sehingga nantinya akan berimbas terhadap kontribusi LPD semakin meningkat kepada desa adat dan juga Krama," ucapnya.


Sementara itu, I Nyoman Wage, S.H, Bendesa Adat Sengkidu menambahkan sangat mengapresiasi serta mendukung setiap program LPD Sengkidu. Apalagi di saat wabah Covid-19 telah banyak melakukan langkah serta kebijakan demi memberikan keringanan kepada masyarakat yang terdampak wabah global ini. "Kita selaku bendesa adat sangat mendukung setiap kebijakan yang LPD lakukan. Kita berharap pada seluruh Krama Sengkidu di saat wabah Covid-19 bisa lebih berhemat dalam mempergunakan keuangan dan LPD akan selalu hadir dalam memberikan manfaat kepada masyarakat. Semoga wabah Covid-19 ini cepat berlalu," pungkasnya. [Yes]


TAGS :

Komentar