LPD Gerana Pupuk Modal, Setor Rp 500 Ribu dapat Santunan Rp 5 Juta

  • 12 Oktober 2020 00:00 WITA
Pemucuk (kanan) LPD Desa Adat Gerana bersama pengurus LPD


Mangupura, balibanknews.com
Pertumbuhan modal sangat penting bagi kemajuan LPD dan Modal inti yang kuat mampu menjaga stabilitas likuiditas LPD. Selain penambahan modal melalui laba, LPD juga memiliki sejumlah strategi, seperti yang dilakukan LPD gerana melalui program Labda Prasanti Newata (LPN). Krama adat yang ikut program LPN mendapat berbagai keuntungan salah satunya tanggungan duka sebesar Rp 5 juta dengan hanya menyetor Rp 500 ribu. 
Hal tersebut disampaikan I Gede Bendesa Giri Saputra selaku Pemucuk LPD Desa Adat Gerana, Kecamatan Abiansemal, Badung. Menurutnya program LPN adalah salah satu solusi memupuk modal dengan melibatkan krama desa adat. Banyak keuntungan yang didapat LPD melalui program tersebut karena dana yang terkumpul adalah dana lunak yang tentunya bisa dijual kembali dengan lebih murah dalam bentuk kredit. "Dengan adanya program LPN tersebut benefit yang didapat LPD sangat besar, animo krama yang ikut juga sangat tinggi padahal baru mulai bulan Maret tahun ini," ujarnya saat ditemui di ruang kerja Senin (12/10/2020).
Persyaratan program LPN diakui Gede cukup sederhana, dimana krama cukup menyetorkan dana sebesar Rp 500 ribu, nantinya setoran tersebut tidak berbunga dan tidak dapat ditarik, namun melalui dana tersebut krama mendapat kompensasi berupa santunan duka sebesar Rp 5 juta dan selalu diutamakan untuk mengikuti berbagai program LPD salah satunya Tirta Yatra.
Strategi pemupukan modal melalui program LPN diakui mendapat respon sangat tinggi dari krama adat. Sejak dimulai pada bulan Maret 2020 sampai saat ini tercatat 183 krama yang ikut program tersebut. Diakui Gede tidak ada batasan umur bagi krama yang ingin mengikuti program LPN. Bahkan, kompensasi dana duka tersebut bisa diproses dengan cepat. "Baru satu hari saja ikut program LPN jika nasabah yang bersangkutan tiba-tiba meninggal dana santunan Rp 5 juta bisa langsung dicairkan, program ini memang kami tujukan untuk meringankan beban krama, selain juga memberi manfaat bagi LPD," ujarnya. 
LPD Desa Adat Gerana sendiri didukung oleh dua banjar adat dan dinas dengan jumlah 413 kepala keluarga dan terdiri dari 1450 jiwa. Diakui Gede yang sudah memanfaatkan LPD sudah sekitar 70 persen dari total penduduk tersebut. Hingga bulan September 2020 Aset LPD Gerana tercatat sebesar Rp 24 miliar dengan pinjaman tersalurkan sebesar Rp 17,7 miliar. Modal dengan cadangan tercatat sebesar Rp 1,4 miliar dengan besar modal inti Rp 242 juta. Laba tahun berjalan tercatat sebesar Rp 210 juta.
Kedepan, Gede mengaku program LPN akan dimodifikasi dengan program Ngaben. Dimana krama baik yang baru akan ikut atau yang sudah ikut program LPN bisa melakukan top up dengan menambah jumlah setoran dari Rp 500 ribu ditambah Rp 1 juta sehingga menjadi Rp 1,5 juta. Nantinya keuntungan yang didapat krama bukan hanya sebatas dana duka sebesar Rp 5 juta saja tapi seluruh biaya Ngaben akan ditanggung oleh LPD. "Kami harap kedepan program LPN makin direspon, sehingga LPD dan krama desa adat bisa saling memberi keuntungan," pungkasnya. [Mdy]


TAGS :

Komentar