Minim Pesaing, LPD di Pedesaan Tumbuh Positif Berkat Dukungan Penuh Krama

  • 26 Oktober 2020 00:00 WITA
Pemucuk LPD Desa Adat Gerih, I Wayan Artawa (tengah) disela-sela aktifitas melayani krama.


Mangupura, balibanknews.com
Berada jauh dari perkotaan justru menjadi kelebihan tersendiri bagi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di pedesaan. Minimnya pesaing membuat LPD justru menjadi satu-satunya lembaga keuangan yang dituju masyarakat, sehingga pertumbuhan tetap positif meski dalam situasi sulit sekalipun.
Seperti yang terjadi di LPD Desa Adat Gerih, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Luas wilayah desa yang tidak begitu besar dan berada jauh dari perkotaan membuat LPD Gerih leluasa menggarap semua peluang dan potensi yang ada di Desa Adat Gerih. Tidak mempunyai pesaing dari lembaga keuangan lain membuat LPD menjadi satu-satunya lembaga keuangan pilihan krama adat. 
"Di Desa Gerih tidak ada koperasi atau lembaga keuangan lain, hanya ada LPD, sehingga aktifitas di LPD selalu ramai setiap jam operasional," ujar I Wayan Artawa Pemucuk LPD Desa Adat Gerih, saat ditemui ditengah-tengah aktivitas melayani krama, Senin (26/10/2020).
Diakui Artawa, dari 168 kepala keluarga atau sekitar 1.300 jiwa tercatat hampir 100 persen menjadi nasabah dan memiliki rekening di LPD, tak sedikit satu kepala keluarga memiliki dua rekening bahkan lebih. Besarnya dukungan krama tersebut membuat LPD Gerih mampu berkembang dengan baik, bahkan di masa sulit seperti saat ini tetap optimis mampu mencapai target yang ditetapkan.
Saat ini LPD yang hanya di dukung dua banjar adat dan dinas tersebut telah mencatatkan aset hingga bulan September 2020 sebesar Rp 37,5 miliar, dengan jumlah pinjaman tersalurkan sebesar Rp 26 miliar. Sedangkan simpanan baik dalam bentuk deposito dan tabungan tercatat sebesar Rp 31 miliar dengan jumlah cadangan likuiditas sebesar Rp 12 miliar. Laba tahun berjalan tercatat sebesar Rp 698 juta dengan target tahun 2020 sebesar Rp 1,1 miliar. 
Diakui Artawa, potensi yang dimiliki Desa Adat Gerih cukup beragam, selain didominasi pegawai negeri dan swasta, krama adat Desa Gerih juga berkembang di sektor produktif seperti kerajinan dan pertanian. Pembiayaan di sektor tersebut diakuinya cukup signifikan. "Sekitar 80 persen penduduk berprofesi sebagai pegawai, sehingga penyaluran kredit terutama kredit konsumtif cukup besar dan tergolong aman, sisanya terserap di sektor kerajinan," ujarnya.
Sesuai dengan fungsi didirikannya LPD oleh para pendahulu, LPD Gerih juga telah memberikan kontribusinya kepada desa adat. Berdiri sejak tahun 1984 sampai saat ini, LPD telah ikut menyumbang pembangunan fisik dan non-fisik di desa Adat Gerih. Terakhir pada tahun 2019 LPD ini menyetorkan dana pembangunan sekitar Rp 205 juta kepada desa adat. Selain itu, LPD juga memberi perhatian kepada setiap kegiatan sosial yang ada di desa adat mulai dari pemberian beasiswa dan santunan duka yang diserahkan lewat banjar adat. Kedepan berbagai program telah disiapakan, salah satunya pembangunan gedung operasional baru yang sudah mulai diwacanakan antara LPD bersama Prajuru Adat serta sejumlah tokoh desa adat setempat. [Mdy]

 


TAGS :

Komentar