Sempat Ditunda Karena Covid, Revitalisasi Pasar Rakyat Beng Akhirnya Terealisasi

  • 21 September 2021 00:00 WITA

Gianyar, BaliBanknews
Sempat ditunda karena pandemi Covid-19, revitalisasi Pasar Rakyat di Desa Adat Beng, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar akhirnya terealisasi. Revitalisasi ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati dan wakil Bupati  Gianyar Made Mahayastra serta Anak Agung Mayun  didampingi Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya pada Anggara Kliwon Kulantir, Selasa (21/9). Turut hadir Anggota DPRD Gianyar Ketut Sudarsana, I Nyoman   Alit Sutarya dan Ngakan Putra. 

Dalam sambutannya, Bupati Mahayastra mengatakan bahwa membangun perekonomian rakyat, salah satu riilnya adalah pasar desa. Sehingga sejak menjabat, dirinya menaruh perhatian khusus pada revitalisasi pasar. "Cukup banyak Pasar, sampai saat ini mungkin sudah ada puluhan termasuk Pasar Beng," jelasnya. Namun karena diterjang pandemi Covid, rencana revitalisasi Pasar Beng ini sempat terhambat. "Pas awal Covid, tyang sampun rancang anggaran Rp 3,5 Milyar. Kayaknya waktu itu masih terukur, namun karena Covid menjadi sedikit terhambat," ungkap Mahayastra. 

Meski sampai Tahun 2021, pandemi belum juga berakhir Mahayastra mengaku tetap berupaya sehingga bisa terealisasi saat ini. Mahayastra berpesan agar masyarakat Desa Beng menjaga Pasar ini dengan baik untuk mewujudkan Desa yang makmur. "Ini akan selesai Desember. Saya minta prajuru sami bersama-sama awasi. Karena tidak mudah dapat kesempatan proyek pemerintah sekali jadi," pintanya. 

Untuk diketahui, Pasar Rakyat Desa Adat Beng ini dikerjakan oleh Pelaksana PT Karya Bali Utama Perkasa dengan nilai kontrak Rp 3,8 Milyar lebih. Bersumber dari APBD Gianyar Tahun 2021 dibawang OPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dikerjakan mulai 12 Juli 2021 selama 140 hari kalender. Di atas lahan seluas 616,05 meter persegi, akan dibangun Pasar lantai II. Lantai I terdapat 4 kios, Los basah 12 unit, Los kering 24 unit dan toilet. Sedangkan di lantai II akan ada Pura Melanting, bale kulkul, ruang rapat, ruang kepala Pasar, Ruang terakhir ulang, ruang menyusui, dan gudang. 

Bendesa Adat Beng, Ida Bagus Putu Bawa, sangat  bersyukur saat gering Agung Covid-19, Pemkab Gianyar tetap bisa membantu merevitalisasi Pasar ini. Sebab sepengetahuan IB Putu Bawa, Pasar yang sudah ada sebelum jaman penjajahan Belanda ini belum pernah direvitalisasi dan kondisinya cukup memprihatinkan. "Sesuai sejarahnya Beng ini dulunya alas Bengkel. Lambat laun datang banyak pengalu, mulai ada pasar. Dan pasar desa ini, seingat tyang sudah ada semasa saya kecil," ujarnya. 

Harapannya, revitalisasi pasar ini bisa berpengaruh positif pada perkembangan perekonomian masyarakat, khususnya di Desa Adat Beng. "Dulu namanya pasar tenten, nanti pasar ini akan dikelola oleh Desa Adat, menjadi BUPDAnya Desa Adat," jelasnya. Total pedagang yang akan berjualan sebanyak 36 pedagang. Sementara selama revitalisasi, pedagang lama direlokasi tak jauh dari pasar. "Direlokasi sementara di depan pura, setelah rampung mereka punya hak kembali berjualan disini," terangnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Anggota DPRD Gianyar Fraksi PDI Perjuangan, Alit Sutarya menaruh harapan besar terhadap revitalisasi pasar Beng ini. "Dengan peletakan batu pertama tadi, adalah proses awal dibangunnya Pasar Beng. Bahwa Pasar sebagai penyalur barang dan jasa dari penjual kepada pembeli, sehingga terjadi perputaran ekonomi. Hal ini pula yang menjadi harapan kita bersama, perekonomian berputar di Desa Beng," ujarnya. Keberadaan Pasar Desa, menurut Alit Sutarya juga akan mengurangi mobilitas penduduk. "Sebagai antidiapsi lonjakan belanja keluar desa. Jadi cukup belanja dekat di Pasar Desa, karena segala kebutuhan sudah terakomodir di Pasar desa," ujarnya.( Yess)


TAGS :

Komentar