Tanaman Hias Aglaonema masih Digemari

  • 19 Juni 2018 11:05 WITA
Balibanknews.com
 
Denpasar, balibanknews-
Hingga saat ini bisnis tanaman hias tetap menjanjikan keuntungan. Peminat yang terus bermunculan membuat bisnis ini tetap bertahan. Berbagai varietas baru pun kian bermunculan, namun tanaman hias aglaonema rupanya tetap memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya, bahkan hingga saat ini tanaman hias aglaonema masih memiliki harga jual tinggi.
 
Seorang pebisnis tanaman hias di kawasan Jalan Hayam Wuruk Denpasar, I Made Suarka baru-baru ini menuturkan, permintraan aglaonema masih terbilang tinggi dan tanaman ini sangat cocok ditanam di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi terutama di dalam ruangan.
 
Tanaman ini juga banyak ditanam di pekarangan karena  warna daun yang cantik dengan kombinasi warna yang cerah dan kontras serta cara perawatan yang mudah, membuat tanaman hias ini sangat tinggi peminatnya. Dalam sehari ia masih mampu menjual 5 – 10 pot aglaonema dengan harga bervariasi antara Rp 35 ribu hingga Rp 145 ribu. Peminatnya pun datang dari berbagai kalangan mulai dari penggemar hingga pemilik usaha karena dianggap sebagai tanaman keberuntungan dan membawa rejeki.
 
Bila ingin menanam aglaonema yang perlu disiapkan adalah pot yang telah diisi dengan media tanam yaitu pecahan genting atau bata merah di dasar pot, baru kemudian masukkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kompos hingga sepertiga tinggi pot. Jika media sudah cukup lalu letakan tanaman aglaonema pada bagian tengah-tengah pot lalu timbun dengan media tanam hingga pot terisi penuh. Namun perlu diingat jangan memadatkan media tanam dengan cara menekan-nekan media karena dapat merusak akar tanaman.
 
“Untuk mendapatkan warna daun aglaonema yang indah, diperlukan perawatan yang tepat salah satunya adalah dengan pemberian pupuk. Pupuk yang digunakan untuk bunga aglaonema sebaiknya adalah pupuk kandang, pupuk humus, kompos, unsur hara mikro, pupuk anorganik, dan pupuk hormone,” tuturnya.
 
Pemberian pupuk anorganik dan pupuk hormon sebaiknya diberikan setiap 1 kali dalam 3 atau 6 bulan. Untuk unsur hara mikro sebaiknya berikan sebanyak 1 kali setiap bulan. Selain itu untuk menjaga kesuburan tanaman, perlu dilakukan penggantian media tanam 1 kali dalam setahun.
 
Ketika akan mengganti media caranya adalah dengan memegang batang aglaonema pada bagian pangkalnya lalu miringkan pot agar tanaman tercabut dari medianya. “Kalau aglaonema susah dikeluarkan, pukul-pukul bagian pinggir pot secara berkeliling, hingga tanaman terpisah dari potnya. Baru bersihkan akar dan bonggol  aglaonema dari sisa media yang menempel dengan cara merendamnya dalam air selama kurang lebih 30 menit,” paparnya.
 
Suarka melanjutkan, tanaman ini diperkirakan berasal dari negara-negara di Asia Tenggara atau Asia Selatan, seperti Cina bagian selatan, Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar.Tanaman ini biasa hidup di pedalaman hutan dataran rendah dan sedang (di kaki gunung) dengan intensitas cahaya yang terbatas. Yakni sekitar 10-30 persen sinar matahari.
 
“Di Indonesia sendiri aglaonema dikenal dengan nama ‘Sri Rejeki’ karena mungkin tanaman hias ini dianggap sebagai pembawa rejeki atau keberuntungan,” lanjutnya.
 
Nama lain dari tumbuhan ini adalah ‘Chinese Evergreen.’ Nama itu karena orang yang pertama kali membudidayakannya adalah orang China. Sementara itu nama lain di Thailand adalah ‘Siamese Rainbow’ yang berarti pelangi dari Thailand karena para petani aglaonema Thailand-lah yang paling banyak mengembangkan dan menyilangkan dengan warna dan corak yang sangat bervariasi.  [MDY]

TAGS :

Komentar