Menpar Arif Yahya Buka SVF 2019

  • 21 Agustus 2019 10:12 WITA
Denpasar, balibanknews - Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka secara resmi Sanur Village Festival (SVF) XIV/2019 dengan membunyikan instrumen jegog yang terbuat dari bahan bambu , Rabu (21/8) malam. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Arif Yahya menyerahkan Satya Lencana Kesetiaan Kepariwisataan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo , kepada tokoh dan Founder Santrian Group Ida Ratu Pedanda Gede Dwija Ngenjung atau dikenal dengan Ida Bagus Tjetana Putra. Hadir dalam cara pembukaan di antaranya Menteri Koperasi dan UKM AA Puspayoga, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kapolda Bali Petrus Reinhard Golose, Wakil Wali Kota Denpasar Jayanegara. Arif Yahya dalam sambutanya menyebut SVF telah menjadi Top 10 even nasional, dan Sanur selalu menjadi acuan kepariwisataan Indonesia. "Sanur kami jadikan model community based tourism (CBT) berlandaskan Tri Hita Karana, yaitu menghormati lingkungan sesuai tema SVF Dharmaning Gesing, kedua melestarikan community (orang-orangnya), ketiga prosperity budaya dan alam semakin diletarikan maka semakin mensejahterakan, " ungkapnya. Arif Yahya menambahkan, ada berita bagus untuk para pelaku pariwisata Indonesia khususnya Bali bahwa tahun 2018 pariwisata telah menyumbangkan devisa USD 19 miliar. Dengan ini meyakinkan pariwisata telah mengungguli migas dan batubara. Diprediksi 2020 pariwisata menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia. "Dari USD 19 miliar sebesar 40 persen disumbangkan Bali atau USD 7,6 miliar kalau dirupiahkan Rp 100 triliun sumbangan Bali untuk devisa pariwisata," ucapnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Pembangunan Ida Bagus Gede Sidharta Putra yang akrab disapa Gusde mengatakan Sanur memiliki potensi pengembangan pariwisata yang sangat potensial seiring dengan kebutuhan pasar saat ini. Pantai Matahari Terbit merupakan salah satu bagian dari rancangan pembagian ruang dan pengembangan destinasi kawasan Sanur Pada kesempatan itu, Gusde yang juga Ketua Umum Sanur Village Festival berterima kasih kepada Pemprov Bali yang telah mendorong pemerintah yang akan membangun dermaga untuk tambat kapal-kapal penyeberangan. Gusde yang juga Ketua PHRI Denpasar mengatakan Sanur memiliki posisi yang sangat strategis dan penting bagi Kota Denpasar, dimana 40% PAD atau 80 % total PHR Kota Denpasar berasal dari Sanur. Selain itu 11 % pangsa pasar pariwisata Kota Denpasar bagi Bali, 8% di antaranya berasal dari Sanur. Ia menambahkan untuk itulah keberadaan Sanur layak untuk diperhatikan dan masyarakat sendiri terus menjaga alam di antaranya melalui tema festival Dharmaning Gesing menjadi pengingat untuk berempati memuliakan bambu dan lingkungan, selaras dengan filosofi Tri Hita Karana. Sanur juga masuk dalam Global Sustainable Tourism Council yang mendorong warga serius melaksanakan kegiatan pariwisata berkelanjutan dengan dukungan bidang sosial budaya, ekonomi dan lingkungan. Sanur juga menjadi anggota Suistainable Tourism Observatory dari PBB. Sejumlah program mewarnai festival ramah lingkungan ini di antaranya bersih-bersih, penanaman pohon, konservasi terumbu karang serta beragam kampanye hijau baik pada anak usia sekolah maupun masyarakat umum. Beberapa kegiatan yang digelar pada Rabu pagi di antaranya kompetisi jukung, selancar angin, dan bonsai. Seusai pembukaan musisi jazz Indra Lesmana yang berkolaborasi dengan seniman Nyoman Windha menyajikan orkestra jazz yang di antaranya menggunakan instrumen berbahan bambu. Setelah itu berturut-turut 2 panggung menyajikan petagaan busana, Pongky Barata , Trio Lestari dan Crazy Horse. (jhon)

TAGS :

Komentar