KSP Mitra Mega Mandiri Dukung Penuh Sektor Kerajinan

  • 13 Agustus 2020 16:00 WITA
I Nyoman Mahardika S.Sos


Tabanan, balibanknews.com
Berada di wilayah Desa Pejaten, Kabupaten Tabanan membuat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Mega Mandiri menjadikan sektor kerajinan genteng sebagai pangsa pasar potensial. Saat ini sektor rill dianggap jawaban untuk mengatasi pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Karena itu, koperasi yang berdiri sejak 2013 ini kian gencar memberi dukungan kepada anggota yang sejak awal memang banyak bergerak dibidang UMKM kerajinan.
Ketua KSP Mitra Mega Mandiri I Nyoman Marhardika S.Sos mengatkan, berada di wilayah yang terkenal akan industri kerajinan genteng memberikan keuntungan tersendiri bagi koperasi yang dikelolanya. Sejak awal berdiri sasaran utama pemilihan anggota tentu saja adalah para perajin tersebut. 
"Perkembangan lembaga koperasi biasanya juga dipengarungi oleh letak georgrafis. Sejak awal daerah Pejaten dikenal sebagai penghasil genteng, karena itu pangsa pasar anggota kami tentu saja para perajin tersebut," ujar Ketua koperasi yang juga duduk di kepengurusan Dekopinda Kabupaten Tabanan ini, Kamis (13/8/2020).
Memiliki anggota yang aktif disektor riil membuat KSP Mitra Mega Mandiri memiliki imunitas terhadap pelemahan ekonomi yang paling dipengaruhi oleh sektor pariwisata. Banyak sektor lain selain pariwisata juga terdampak kelesuan tersebut, akibatnya banyak lembaga keuangan mulai mengencangkan ikat pinggang dan berusaha keras menjaga stabilitas pertumbuhan. Sektor riil makin dilirik karena masih dianggap potensial dan terbukti bisa bertahan di tengah pandemi. Tentu saja kondisi seperti saat ini, menjadi keuntungan tersendiri bagi KSP Mitra Mega Mandiri karena sejak awal anggota sebagian besar adalah pelaku sektor riil tersebut.
Mahardika tak menampik adanya penurunan aktivitas anggota selama masa pandemi, namun kinerja dan pelayanan kian ditingkatkan sehingga pertumbuhan tetap positif. Untuk menjaga stabilitas ia mengaku meningkatan kemampuan SDM pengelola koperasi sangat penting. Karena itu pihaknya mewajibkan semua pengelola dan pengurus sudah lulus dan memiliki sertifikat uji kompetensi. "Kami mewajibkan seluruh pengelola dan pengurus sudah bersertifikasi, itu penting untuk mendulang kepercayaan anggota dan masyarakat," ujar pria yang hobi naik gunung dan bersepeda ini.
Saat ini anggota KSP Mitra Mega Mandiri tercatat sebanyak 350 orang, aset hingga bulan Juli 2020 tercatat sebesar Rp 3,8 miliar lebih, sementara kredit tersalurkan sebesar Rp 3,3 miliar lebih. Modal sendiri diakuinya terakumulasi sebesar Rp 606 juta. Koperasi ini menetapkan simpanan pokok hanya Rp 20 ribu dan wajib sebesar Rp 10 ribu bagi siapa saja yang tertarik bergabung menjadi anggota.
Kedepan diakui Mahardika, koperasi yang dikelolanya tetap akan fokus menggarap sektor riil. Peluang pasar di wilayah tersebut dinilai masih besar karena selain kerajinan masih banyak lagi sektor-sektor lain yang bisa digarap. Namun ia berharap kondisi ekonomi dan kondisi pariwisata segera membaik sehingga fluktuasi perputaran dana bisa ke arah positif. [Mdy


TAGS :

Komentar