Dianggap Lebih Berpeluang, Koperasi di Pedesaan Minim Pesaing

  • 18 Agustus 2020 16:00 WITA
I Made Subrata


Tabanan, balibanknews.com
Berbeda dengan wilayah perkotaan, lembaga keuangan koperasi yang ada di pedesaan justru dianggap lebih berpeluang untuk berkembang karena minim pesaing. Pangsa pasar warga setempat yang bisa diajak bergabung menjadi anggota dinilai lebih potensial, selain itu koperasi di pedesaan juga bisa membantu pengembangan potensi ekonomi yang ada di sekitarnya.
Seperti yang diungkapkan Ketua Koperasi Bukit Indah I Made Subrata. Menurutnya ada keuntungan tersendiri bagi koperasi yang ada di wilayah pedesaan, selain bisa mengembangan potensi ekonomi pesaing dari lembaga keuangan lain juga sedikit, sehingga bisa dengan leluasa pengembangan jaringan.
 "Peluang cukup besar karena di wilayah kami sangat sedikit lembaga keuangan lainnya,, sehingga pangsa pasar merekrut anggota masih terbuka luas," ujarnya beberapa waktu lalu di Tabanan. 
Diakui Subrata, lokasi koperasi yang berada di Banjar Batunya, Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan membuatnya menjadi salah satu lembaga keuangan yang dipilih warga setempat yang rata-rata berprofesi sebagai pedagang sayur. Sebagian besar anggota koperasi adalah pelaku di sektor riil, sehingga bersentuhan langsung dengan pasar. Keuntungan itulah yang membuatnya menilai keberadaan koperasi di pedesaan lebih potensial.
Subrata mengatakan dari sejak berdiri pada 2009 lalu hingga saat ini sudah memiliki anggota sebanyak 220 orang yang berasal dari kalangan petani dan pedagang sayur. Aset hingga bulan Juli 2020 tercatat sebesar Rp 14,5 miliar yang terakumulasi dari jumlah simpanan harian sebesar Rp 5,7 miliar, simpanan bulanan Rp 494 juta, deposito Rp 5,3 miliar yang ditambah besaran simpanan pokok dan wajib sebagai modal sendiri koperasi. Sementara untuk jumlah pinjaman yang tersalurkan tercatat sebesar Rp 9,3 miliar. 
Subrata tak menampik terjadi penurunan aktivitas selama pandemi Covid-19. Namun pihaknya tetap menggenjot pertumbuhan dengan tetap fleksibel terhadap beberapa kebijakan kredit. Sementara khusus untuk invasi kredit Ia mengaku lebih meningkatkan porsi kredit dibawah Rp 10 juta karena dinilai lebih aman ditengah situasi saat ini. 
Ketika ditanya soal target 2020, Ia mengaku pihaknya tetap optimis target terpenuhi. Target aset ditetapkan tumbuh menjadi Rp 15 miliar dan anggota tumbuh sebanyak 250 hingga 300 orang. [Mdy]

 

 


TAGS :

Komentar