LPD Kedonganan Tetap Berbagi Daging Babi Galungan

  • 14 September 2020 00:00 WITA
Pembagian daging babi LPD Kedonganan kepada krama menyambut Galungan.

Mangupura, BaliBanknews -
Meski masih dalam situasi pandemi coronavirus disease 2019 (covid-19), Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Kedonganan, Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung tetap melanjutkan program berbagi daging babi atau mapatung be celeng menyambut hari raya Galungan dan Kuningan. Pembagian daging babi kepada krama dan nasabah dilaksanakan Senin (14/9) dengan tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes). Yang baru, selain daging babi, krama dan nasabah LPD Kedonganan juga menerima beras dan kupon belanja (voucher) yang bisa dipakai berbelanja kebutuhan pokok di warung-warung lokal. 

Tiap krama dan nasabah menerima masing-masing 3 kg daging babi, voucher belanja senilai Rp 50.000 serta beras 10 kg untuk krama ngarep dan 5 kg untuk nasabah krama tamiu. Biasanya kami berikan uang bumbu. Kali ini, kami ganti dengan voucher belanja di warung lokal milik krama Kedonganan, kata Ketua LPD Kedonganan, I Ketut Madra. 

Langkah ini, kata Madra, sebagai bagian dari upaya menggairahkan ekonomi krama yang selama enam bulan terakhir ambruk karena pandemi covid-19. Dengan berbelanja di warung-warung lokal, diharapkan perekonomian krama adat bisa berdenyut lagi. Hal ini, kata Madra, sebagai implementasi konsep gilik-saguluk salunglung sabayantaka dalam masyarakat Bali. 

Madra menjelaskan ada 150 warung milik krama adat yang diikutkan dalam program kupon belanja LPD Kedonganan ini. Warung-warung eceran itu merupakan nasabah LPD Kedonganan. 

Secara praktis program kupon belanja di warung lokal ini bertujuan untuk membuka peluang bagi warung-warung lokal milik krama sekaligus memeratakan rezeki di masa pandemi, ungkap Madra. 

Penerima daging babi dan kupon belanja merupakan krama mipil atau krama ngarep (warga adat) yang memiliki saldo mengendap minimal Rp 200.000. Sementara untuk nasabah krama tamiu (warga pendatang beragama Hindu yang tinggal di Kedonganan) dan tamiu (warga pendatang non-Hindu), baru bisa mendapatkan daging babi dan kupon belanja apabila memiliki saldo tabungan minimal Rp 10 juta atau deposito lebih dari Rp 50 juta. Jika nasabah krama ngarep, krama tamiu dan tamiu memiliki tabungan atau deposito lebih dari Rp 200 juta, akan mendapatkan tambahan parsel. 

Kupon belanja untuk nasabah krama ngarep bisa dibelanjakan di warung-warung lokal di Kedonganan. Sementara kupon belanja untuk nasabah krama tamiu dan tamiu bisa digunakan di Tekad (Tenten Krama Desa Adat Kedongnan) yang baru dibuka 9 September 2020 lalu. Kupon belanja bisa digunakan mulai 14 September hingga 14 Desember 2020. 

Untuk mencegah kerumunan massa, pembagian daging babi dan kupon belanja kepada krama ngarep itu dilakukan di banjar-banjar dengan dikoordinasikan oleh para kelian banjar dan anggota badan pengawas (BP) LPD Kedonganan yang ada di banjar-banjar. Sementara penyerahan daging babi dan kupon belanja untuk nasabah krama tamiu dan tamiu dilakukan di LPD Kedonganan. Namun, penyerahan simbolis dilakukan di LPD Kedonganan. 

Kepala Tata Usaha LPD Kedonganan, I Wayan Suriawan menjelaskan jumlah penerima paket daging babi Galungan yang dibagikan LPD Kedonganan sebanyak 3.150 orang. 1.644 orang merupakan penerima paket I yang terdiri atas 1.223 krama ngarep, 59 orang krama lemetenan pemilik saldo tabungan sama atau lebih dari Rp 200 juta, 36 krama tamiu dengan saldo tabungan sama atau lebih dari Rp 200 juta, 77 orang nasabah krama tamiu dengan saldo deposito sama atau lebih dari Rp 200 juta, 15 nasabah kredit terbaik, serta 234 undangan. Sementara 1.506 lainnya penerima paket II yang terdiri atas 1.197 krama tamiu dengan saldo tabungan sama atau lebih dari Rp 10 juta hingga Rp 200 juta dan 309 krama tamiu dengan saldo deposito sama atau lebih dari Rp 50 juta hingga lebih dari Rp 200 juta. 

Program berbagi daging babi setiap menjelang hari raya Galungan merupakan revitalisasi tradisi mapatung sebagai nilai manfaat (labdha) yang diberikan LPD Kedonganan kepada krama dan nasabah. Program ini dimulai pada perayaan Galungan 4 Juli 2011. (jhon/rls)


TAGS :

Komentar