Eksistensi LPD Pangsan Meningkat,  Aset Tumbuh kian Positif

  • 08 Oktober 2020 00:00 WITA
Suasana pelayanan di LPD Desa Adat Pangsan, Kamis (8/10/2020)

 

Mangupura, balibanknews.com
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Pangsan adalah salah satu LPD yang mengalami pertumbuhan yang sangat positif. Meski sebelumnya sempat mengalami salah kelola, namun sejak 2002 LPD ini kembali bangkit dan kini menjadi salah satu yang terbaik se-Kecamatan Petang. Kuatnya eksistensi LPD ini tak lepas dari besarnya dukungan krama serta kerjasama yang baik dari seluruh elemen desa bersama pengurus dan pengelola LPD.
I Made Miasa selaku pemucuk LPD Desa Adat Pangsan yang ditunjuk sebagai Kepala LPD sejak 2002, mengaku sangat bangga terhadap krama Desa Adat Pangsan yang kembali memberikan kepercayaan mereka terhadap LPD. Bentuk dukungan tersebut tentunya tidak didapat dengan mudah, sosialisasi dan pendekatan persuasif dilakukan agar kepercayaan krama kembali tumbuh. Dengan bermodalkan kejujuran dan kinerja yang transparan terbukti saat ini LPD Pangsan kembali eksis dan berkontribusi bagi desa adat. 
"Dalam perbaikan LPD, peran Desa Adat Pangsan sangat penting salah satunya memberi suntikan dana untuk operasional, akhirnya dukungan krama mulai kembali meningkat sejak 2005, banyak upaya yang kami lakukan namun dengan kejujuran dan kerjasama yang baik antara pengurus dan prajuru desa, LPD akhirnya kembali eksis dan mampu berkontribusi kembali kepada desa adat," ujarnya saat ditemui di ruang kerja Kamis (8/10/2020).


Diakui Miasa, dalam perjalanan membenahi LPD Pangsan banyak nada pesimis yang muncul dari kalangan krama adat setempat, namun kesan pesimis tersebut berhasil ia redam dengan kinerja positif. Terbukti sejak 2005 LPD kembali mampu menyetorkan dana pembangunan sebesar 20 persen dari laba. Bahkan aset LPD Pangsan hingga September 2020 tercatat sebesar Rp 15 miliar dengan jumlah kredit tersalurkan sebesar Rp 9,5 miliar. Jumlah simpanan baik deposito dan tabungan tercatat sebesar Rp 10,2 miliar.
Desa Adat Pangsan diakui Miasa memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan LPD. Desa ini didukung lima banjar adat dan dinas dengan jumlah 900 kepala keluarga atau jumlah penduduk kurang lebih 2.700 jiwa. Sebagian besar mata pencaharian penduduk sebagai petani dan peternak. Sampai saat ini dikatakan baru 50 persen penduduk Desa Adat Pangsan yang mengakses LPD, sehingga potensi yang masih bisa digarap LPD masih sangat besar. 
Miasa mengaku saat ini keberadaan LPD sangat dirasakan manfaatnya oleh krama adat. Selain sebagai penyedia kebutuhan dana bagi krama, LPD juga berkontribusi bagi kegiatan sosial yang ada di desa adat. Salah satunya adalah memberi santunan duka bagi krama yang meninggal sebesar Rp 600 ribu dan itu berlaku bagi seluruh krama Desa Adat pangsan tanpa terkecuali. 
Bahkan, di masa pandemi Covid-19 LPD Pangsan turut memberi perhatian kepada krama yang terdampak dengan membagikan 1.200 paket sembako. LPD juga memberi keringan dengan relaksasi kredit hingga penghapusan denda pinjaman yang diharapkan bisa meringankan beban debitur. "Di masa pandemi ini sebisa mungkin kami lebih fleksibel kepada debitur, namun tetap tidak meninggalkan prinsip kehati-hatian," ujarnya.
Kedepan,  Miasa mengaku LPD Pangsan akan terus melakukan pengembangan baik dari segi pengelolaan hingga pemanfaatan teknologi salah satunya teknologi LPD Mobile yang menurutnya sudah mulai dijajaki. Nantinya melalui pemanfaatan teknologi tersebut krama akan semakin dimudahkan dan pengelolan LPD semakin mudah dan transparan. [Mdy]

 

 


TAGS :

Komentar