LPD Desa  Adat Padang Luwih Dorong Inovasi  Kredit Mikro Bagi Krama Terdampak Covid-19

  • 02 Desember 2020 00:00 WITA

 


Badung, BaliBanknews


Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Padang Luwih melakukan inovasi di masa pandemi ini untuk mendorong Krama terdampak Covid-19 mampu bertahan hidup. "LPD di Bali sudah dari dulu terbiasa menghadapi tantangan tetapi memang dalam situasi Covid-19 merupakan tantangan baru bagi LPD di Bali. Dalam artian tantangan yang sekarang karena pandemi adalah bersifat global sehingga LPD berusaha mencari solusi dengan desa adat untuk bisa menghadapi situasi ini," terang Pemucuk LPD Desa Adat Padang Luwih, I Putu Romy Jaya, S.E kepada BaliBanknews, Rabu (2/12/2020) di LPD setempat, Badung. 


Ia mengakui dari sisi operasional saat pandemi tetap mengedepankan protokol kesehatan. LPD juga berupaya membantu Krama/warga dengan membuat kebijakan relaksasi kredit. Hal ini disinergikan dengan desa adat untuk membuat kebijakan yang bisa meringankan nasabah di LPD. 


"Kita juga membuat kebijakan tabungan bekerja sama dengan desa adat untuk membuat kebijakan itu. Dengan adanya dukungan dari desa adat, kita di LPD bisa membuat kebijakan yang disepakati bersama untuk bisa membantu krama dalam hal relaksasi kredit," jelas Romy.


Sehingga Krama bisa menikmati apa yang menjadi tujuan dasar dari LPD agar bisa mensejahterakan masyarakatnya dan masyarakat bisa bertahan hidup ditengah kondisi sulit. "Peran aktif dari masyarakat berbalik, karena LPD dirasakan memberikan perhatian kemudian Krama akan memberikan perhatian ke LPD," ucapnya. 


Menurut dia, sinergi antara LPD dengan desa adat dan Krama sangat penting. Ditengah pandemi, LPD dan desa adat juga sudah memberikan bantuan sembako 3 kali berturut-turut. "Jika dibutuhkan lagi bantuan sembako dari LPD kepada Krama, LPD pun siap. Tetapi sampai saat ini belum ada permintaan," kata Romy. 


Disebutkan, anggaran bantuan sembako sudah terealisasi Rp 350 juta tahun ini untuk 6 banjar yang terdiri dari 550 kepala keluarga. "Kami tetap berkoordinasi dengan masyarakat terkait bantuan apa yang dibutuhkan. Karena memang Krama terdampak ada yang dirumahkan. Krama pun memiliki bekal yang sudah disimpan di LPD sebelum pandemi," bebernya.


Saat ini ada peralihan sektor usaha agar Krama bisa bertahan. Sekarang yang terjadi, Krama sudah beralih ke sektor ketahanan pangan untuk bertahan hidup di masa pandemi ini dengan cara bercocok tanam, beternak lele. "LPD memberikan peluang ini. Kami sudah dari dulu mendorong ini. Kami ajarkan masyarakat melirik peluang itu dengan mendorong menjadi wirausaha dengan memberikan bantuan modal," imbuhnya. 


Pada situasi sekarang ketahanan pangan didorong oleh LPD untuk dikembangkan di maayarakat Desa Adat Padang Luwih dengan memberikan bantuan modal kredit usaha mikro. Pada pandemi ini kredit usaha diberikan bunga yang lebih rendah, dimana awalnya bunga 1,8% namun sekarang 1,3% menurun. 


"Sehingga Krama punya niat berusaha dan bertahan hidup. Kinerja sampai saat ini di LPD Padang Luwih aset tetap tumbuh dan laba tercapai Rp 3,25 miliar, aset Rp 100 miliar. Di masa sekarang kita tidak semata-mata mencari keuntungan tapi sebagian laba sudah kami bagikan untuk Krama melalui bantuan sembako," ungkap Romy.


Bendesa Adat Padang Luwih, Drs. I Ketut Oka Sudana, M.Pd, mengaku tetap mendukung apapun upaya LPD dalam meningkatkan kesejahteraan Krama. "Kami mendukung bantuan sembako yang disalurkan ke Krama begitupun kredit untuk usaha mikro. Semoga kepercayaan Krama makin meningkat terhadap LPD Padang Luwih," katanya. [Yes]


TAGS :

Komentar