Dukung UMKM, BPD Bali Ajak Media Kunjungi Usaha Pembuatan Bokor

  • 12 Desember 2020 00:00 WITA

Gianyar, BaliBankNews -
Sebagai bank umum di daerah Bali, Bank BPD Bali terus berupaya mendukung dan memajukan UMKM yang ada di Pulau Dewata. Khususnya UMKM yang menjadi binaannya. 

Dalam media gathering akhir tahun, Bank BPD Bali mengajak media mengunjungi salah satu UMKM di Banjar Gadungan, Desa Bresela, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Jumat (11/12/2020). 

Kunjungan di tengah pandemi Covid-19, tetap mengikuti protokol kesehatan. Kunjungan ini dilakukan ke sentra usaha CV Sari Karya Utama, yakni usaha pembuatan bokor dari bahan risen.

Usaha ini berada di bawah binaan Bank BPD Bali Cabang Ubud.  Usaha ini telah mendapatkan bantuan penguatan modal melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat). Hantaman pandemi di seluruh dunia, bahkan ke Indonesia dan Bali juga berimbas pada usaha ini. 

Beruntung, dengan adanya bantuan KUR dari Bank BPD Bali bisa digunakan untuk pengembangan usaha. Tetap membuat  jualannya lancar terkendali. Walau tentu terjadi penurunan omzet cukup besar.

"Usaha kami berkembang, apalagi sebelum Covid-19 melanda. Penjualan bisa Rp250 juta sampai Rp300 juta," ujar Nyoman Karyana, pemilik usaha kepada awak media yang datang. 

Di tengah masih terjadinya pandemi Covid-19 ini, usahanya terus menurun hingga 85 persen. "Syukur kami merasa sangat terbantu dengan bantuan KUR yang diberikan Bank BPD Bali sebelumnya. Sehingga di saat situasi sulit seperti saat ini, kami masih memiliki pesanan dari luar Bali yang masih setia," imbuhnya.

Wakadiv Umum dan Kesekretariatan Bank BPD Bali, Ni Nyoman Sri Utari Tresna, SE., yang memimpin rombongan mengamini hal itu. Ia mengatakan pendampingan kepada usaha mitra binaan, pembuatan bokor dan dulang berbahan resin itu diberikan sejak dua tahun lalu. 

Sebelum pandemi ini, melalui pendampingan dan bantuan penguatan modal usaha dulang ukir kayu mampu menumbuhkan omzet hingga dua kali lipat.“UMKM ini di bawah pengelolaan Bank BPD Bali Kantor Cabang Ubud. 

Usaha ini, bahkan juga sudah menggunakan transaksi pembayaran QRIS Bank BPD Bali. Sementara untuk nominal bantuan KUR yang diberikan sebesar Rp 300 juta. Dana itu digunakan untuk penguatan modal, dan membuat produk baru serta menambah karyawan.

Dari awal lima orang, menjadi 40 orang untuk meningkatkan produksi. Sri Utari, sapaan akrabnya, menjelaskan sebagai perwakilan dari Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH.,MH. 

Ditegaskan mantan Kepala Bank BPD Bali Cabang Gianyar ini, usaha pembuatan bokor tersebut sangat layak mendapatkan bantuan permodalan sesuai dengan hasil pendampingan yang diberikan sebelumnya. 

Terbukti peningkatan omzet mencapai dua kali lipat. Namun karena terkena imbas pandemi, usaha pembuatan bokor ini harus melakukan restrukturisasi kredit. Agar usahanya bisa tetap berjalan, dan disesuaikan dengan potensi pasar yang masih melemah. 

Pada kesempatan tersebut, rombongan wartawan peserta gathering Bank BPD Bali akhir tahun 2020. Juga berkesempatan melihat langsung proses produksi dulang karya  CV Sari Karya Utama. Diterangkan, Nyoman Kartana, usaha ini dimulai sejak tahun 2013.

Kemudian sesuai potenai pasar, ia beralih membuat dulang dari bahan ata dan rotan, dan selanjutnya beralih menggunakan bahan resen karena lebih diminati masyarakat di pertengahan tahun 2015.

"Sehari produksi dalam kondisi normal bisa 15 buah, dikerjakan untuk satu orang  pekerja," sebutnya. Ada banyak model yang dihasilkan, diantaranya sok asi, dulang, tumpukan dan wakil serta patung kecil. 

Pembuatannya sekitar 10 menit. Namun diakuinya, usaha ini tidak cukup modal. Sebab pembuatan master saja, perlu puluhan juta rupiah. "Satu drim bahan campuran Rp10-20 juta, termasuk cat dan prada," sebutnya.

Ia berharap Bank BPD Bali, selalu memberikan pendampingan pada pengembangan usahanya. Apalagi saat kondisi masih normal, pihaknya banyak mempekerjakan ibu rumah tangga. Ia juga berharap pandemi ini segera berakhir, dan ekonomi dunia serta Bali kembali menggeliat. (Yes)


TAGS :

Komentar