Gelar RAT ke-17, Koperasi Sari Sedana Luwih Raih Laba Memuaskan

  • 20 Februari 2021 00:00 WITA
Suasana RAT Koperasi Sari Sedana Luwih Sabtu (20/2/2020) di Warung Mina Dalung

 

Mangupura, balibanknews.com
Bertempat di Warung Mina Dalung Sabtu (20/2/2020), Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Sedana Luwih sukses menggelar rapat anggota tahunan (RAT) ke-17 dengan menerapkan standar prokes yang ketat. Dalam agenda RAT yang dihadiri kurang lebih 25 perserta disampaikan pertumbuhan koperasi tahun buku 2020. Tercatat meski di masa pandemi Covid-19 koperasi nivo provinsi ini masih mampu memenuhi target pertumbuhan dan meraih SHU sebesar Rp 928 juta.
Dalam laporan pertumbuhan yang disampaikan Ketua Koperasi Sari Sedana Luwih I Gusti Ngurah Gede Suarta tercatat aset koperasi tumbuh cukup signifikan dari Rp 38,7 miliar pada 2019 menjadi Rp 44,8 pada 2020. Pertumbuhan aset tersebut terakumulasi dari pertumbuhan simpanan anggota dari Rp 11,8 miliar pada 2019 naik menjadi Rp 15,6 miliar pada 2020. Simpanan berjangka dari Rp 20,7 miliar pada 2019 menjadi Rp 20,5 pada 2020. Modal koperasi juga tercatat alami peningkatan dari Rp 5,7 miliar pada 2019 menjadi Rp 7,4 miliar pada 2020, demikian juga dengan anggota tumbuh dari 620 orang menjadi 666 orang pada 2020. Pinjaman yang tersalurkan juga alami peningkatan dari Rp 30,7 miliar pada 2019 menjadi Rp 32,2 miliar pada 2020, melalui ekspansi kredit tersebut sepanjang 2020 koperasi ini berhasil mengumpulkan sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp 928 juta. "Memang terjadi penurunan raihan SHU karena kondisi pandemi, namun secara umum kami mampu mencapai lebih dari 50 persen target SHU yang ditetapkan," ujarnya.


Angenda RAT juga dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Mardiana. Menurutnya kinerja Koperasi Sari Sedana Luwih sepanjang 2020 patut diapresiasi lantaran meski dalam suasana pandemi tetap mampu memberikan kontribusi SHU yang cukup signifikan bagi anggota. Meski terjadi penurunan pendapatan diakuinya hal tersebut adalah wajar lantaran hampir seluruh koperasi di Bali mengalami hal serupa. Terlebih Koperasi Sari Sedana Luwih diakui memiliki cadangan dana atau likuiditas yang cukup besar sehingga masih dalam kategori aman. Menurutnya dengan besarnya likuiditas tersebut dia berharap koperasi ini lebih gencar lagi dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. "Kedepan bagaimana koperasi ini tetap eksis dan menjalankan kegiatan usaha dengan sebaik-baiknya maka diperlukan trobosan-trobosan baru dari pengurus beserta jajarannya, kami dari Dinas Koperasi sebisa mungkin akan mensuport segala kegiatan koperasi Sari Sedana Luwih," ujaranya.
Mardiana juga berharap untuk koperasi yang belum menggelar RAT agar segera menyelesaikan kewajiban mereka. Meski di masa pandemi kegiatan RAT harus tetap dilakukan terlebih saat ini ada banyak cara yang bisa dipilih salah satunya RAT tertulis dan virtual. Sanksi bagi koperasi yang tidak menggelar RAT tepat waktu juga tetap diberlakukan.
Hal senada juga disampaikan oleh Manager Koperasi Sari Sedana Luwih I Gusti Agung Ngurah Darma Susila. Pihaknya memilih menggelar RAT dengan cara tertulis untuk mengikuti aturan pemerintah selama pandemi. Pertanyaan anggota yang terkumpul seluruhnya diplenokan pada saat RAT dan dibahas satu per satu. "Pertanyaan anggota tetap kami tampung dan kami jawab, karena nomen RAT adalah kekuasan tertinggi bagi anggota untuk menentukan arah kebijakan koperasi, oleh karena itu seluruh pertanyaan kami jawab dengan baik," ujarnya.
Disinggung mngenai pertumbuhan selama 2020 dan target pada 2021 Agung Dharma mengatakan, cukup bersyukur ditengah lesunya perekonomian Bali pihaknya masih mampu menumbuhkan aset sekitar Rp 6 miliar dari tahun 2019. Sementara untuk tahun 2021 pihaknya mematok target dengan lebih realistis dikisaran Rp 47 miliar atau meningkat sekitar Rp 3 miliar dari 2020. "Meski kondisi masih belum jelas namun kita harus tetap optimis target tercapai dengan baik," ujarnya.
Terkait besarnya ketersediaan dana, pihaknya mengaku justru hal tersebut adalah keuntungan ditengah kondisi saat ini. Baginya lebih baik memiliki cadangan likuiditas yang mencukupi sehingga ketika terjadi penarikan dari anggota pihak koperasi tidak kesulitan memenuhinya. Kedepan pihaknya juga tetap akan melakukan trobosan salah satunya dengan melakukan ekspansi dengan membuka kantor cabang di kabupaten lain, diharapkan solidaritas anggota tetap tinggi sehingga seluruh target koperasi tercapai dengan baik. [Mdy]

 

 


TAGS :

Komentar