Majukan Petani, LPD Adat Timpag Optimalkan Kredit Pertanian sebagai Modal Panen

  • 22 Februari 2021 00:00 WITA

Tabanan, BaliBanknews -
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Timpag turut berupaya membangkitkan perekonomian para petani di desa adat setempat melalui kredit pertanian. Adapun nominal kredit pertanian yang diberikan oleh LPD kepada Krama/warga maksimal Rp 5 juta. 


Pasalnya, para petani memerlukan bantuan modal ketika akan memasuki musim panen. Bantuan kredit yang disalurkan LPD Desa  Adat Timpag kepada petani dapat digunakan sebagai modal panen diantaranya membayar sewa traktor dan ongkos buruh atau pekerja yang dilibatkan dalam masa panen tersebut. 


Pemucuk LPD Adat Timpag, Drs. I Gusti Komang Sukarsana ketika di temui BaliBanknews, Senin,22/2/2021, mengatakan, kredit petani mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta yang diperuntukkan sebagai modal petani untuk kerja di sawah. Jaminan yang diperlukan untuk mendapatkan program kredit petani ini adalah BPKB kendaraan. 


"Kami melirik potensi petani karena sebagian besar Krama/warga desa adat ini adalah di pertanian. Disamping itu banyak mantan pegawai hotel beralih profesi ke pertanian. Di sini juga membentuk KWT yaitu Kelompok Wanita Tani yang kita biayai. Kelompok ini sudah menjual hasil pertaniannya ke Denpasar," beber Sukarsana.


Menurut dia, potensi pertanian di Desa Adat Timpag cukup tinggi yakni dari 700 kepala keluarga, yang terjun di pertanian sebanyak 70%. "Kredit untuk petani ini karena sistem pekerjaannya tidak langsung artinya begitu panen, traktor sewa ke orang lain sehingga petani perlu modal maksimal Rp 5 juta untuk keperluan modal panen," jelasnya. 


Kata dia, pelunasan kredit petani ini biasa memerlukan waktu 1-2 tahun. Program kredit ini mendapat respon yang sangat baik dari Krama. Penyaluran kredit ke petani untuk modal panen ini sudah mencapai Rp 5 miliar.

"Kalau petani sekarang mengajukan kredit, langsung cair," katanya. 


Selain bagi petani, LPD Timpag juga menyalurkan kredit untuk para pedagang kecil dengan jaminan barang bergerak. Hal ini guna menggugah bagi yang tidak memiliki pekerjaan tertarik berjualan kecil-kecilan. "Kredit untuk petani ini membantu agar di masa panen petani mampu melakukan panen dengan modal pinjaman ini bisa digunakan untuk menyewa traktor dan ongkos tenaga. Begitupun pedagang kecil supaya Krama mendapat penghasilan," ucapnya. 


Diharapkan masyarakat bisa membentuk kelompok petani dalam mengajukan kredit. Saat ini baru terbentuk satu kelompok tani di Desa Timpag yakni KWT Tunjung  Masari yang beranggotakan 20 orang ibu-ibu PKK di Desa Timpag. 


Sukarsana menyebutkan aset LPD Timpag hingga akhir tahun 2020 mencapai lebih dari Rp 17,8 miliar lebih laba Rp 97 juta. Ia mengakui laba di masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan hingga 50% lebih. "Namun kita bersyukur di tengah pandemi masih dapat laba," ucapnya


Bendesa Adat Timpag, Drh. I Gede Made Suastawa, M.M, mengapresiasi langkah LPD Timpag yang berupaya meningkatkan perekonomian Krama melalui kredit petani dan pedagang. "Kredit ini sangat diperlukan Krama untuk memulai usaha kecil-kecilan, dengan demikian perekonomian di Desa Adat Timpag akan berjalan. Saya berharap peran LPD ini mampu memajukan kesejahteraan Krama," katanya. (Yes)


TAGS :

Komentar