Selain Mampu Tumbuhkan Aset dan Laba, LPD Landih Beri Program Kredit Tanpa Jaminan untuk Petani Jeru

  • 25 Februari 2021 00:00 WITA

Bangli, BaliBanknews -
Kredit untuk sektor pertanian jeruk saat ini lebih dioptimalkan oleh Pengurus Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Landih. Mengingat jeruk merupakan produk musiman yang dihasilkan oleh petani setempat dan mudah untuk dipasarkan baik di Bali maupun hingga keluar pulau. 


Pemucuk LPD Adat Landih, I Nyoman Suradnya mengatakan pihaknya sekarang ini di masa pandemi lebih melirik pembiayaan di sektor pertanian. Mengingat sektor tersebut selalu hidup pada kondisi apapun dan dibutuhkan oleh masyarakat. 


"Maka kami membuat program yang berpihak pada petani di Desa Adat Landih agar semakin bergairah menekuni sektor ini. Meskipun dilanda pandemi, sektor pertanian masih tetap eksis karena menjadi kebutuhan pokok masyarakat," katanya kepada Balibanknews, Kamis (25/2/2021) di LPD setempat.


Menurut Suradnya, dalam kondisi sulit ini akibat pandemi Covid-19 berbagai sektor terpuruk, namun hanya sektor pertanian yang mampu bertahan. Para petani harus dimotivasi agar tetap tertarik di sektor tersebut salah satunya dengan program kredit ringan. 


"Kami membuat terobosan kredit petani jeruk yang digunakan sebagai pemeliharaan jeruk baik itu untuk pupuk dan sebagainya yang diperlukan saat pemeliharaan. Yakni dari Rp 1 juta maksimal Rp 10 juta tanpa jaminan. Jangka waktu 1 tahun biasanya sudah lunas. Bunga rata-rata 1,5%. Karena kami di LPD Landih ingin menggenjot sektor pertanian jeruk karena ini yang potensi tinggi di Desa Adat Landih," beber Suradnya. 


Lebih lanjut dia menjelaskan, selama masa pandemi LPD Desa Adat Landih telah membagikan 250 paket sembako kepada Krama/warga Landih. Hingga Desember 2020 aset LPD Landih mencapai Rp 10,6 miliar. Sedangkan aset tahun 2019 Rp 9,1 miliar atau ada peningkatan sebesar 18%. 


Kemudian untuk laba LPD Landih pada tahun buku 2020 ini tercatat Rp 206 juta. Sedangkan laba tahun 2019 Rp 193 juta atau ada peningkatan laba sebesar 7%. Modal LPD sendiri hingga tahun 2020 sebesar Rp 1,5 miliar. "Kami bersyukur pada masa pandemi masih mencatatkan pertumbuhan aset dan laba karena mata pencaharian Krama di bidang pertanian," katanya. 


Bendesa Adat Landih, I Wayan Radin mengakui kinerja LPD Landih di masa sulit ini tercatat positif. Pasalnya LPD yang dimiliki Krama Landih mampu mencapai pertumbuhan aset dan laba. "Kami dan Krama Adat Landih serta Prajuru tetap mendukung keberadaan LPD Landih, apalagi programnya berpihak kepada Krama salah satunya dengan memberikan kredit tanpa jaminan untuk para petani di Landih," ungkapnya. (Yes)


TAGS :

Komentar