Pertama di Bali, Museum Arak Akan Dibangun di Desa Tri Eka Buana Kecamatan Sidemen

  • 24 Juli 2021 00:00 WITA

Amlapura, BaliBanknews -
Museum arak akan dibangun di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen. Musium ini nantinya akan menjadi museum arak pertama di Bali.Museum ini dibangun dengan menggunakan Dana Desa bekerjasama dengan Polteknik Negeri Bali.

Menurut Prebekel Tri Eka buana, I Ketut Derka, saat ditemui BaliBanknews, Sabtu (24/7/2021) museum arak ini kerjasama dengan Politeknik dan dengan beberapa travel agent. Produksi arak sekala rumahan sudah ada ditempat ini sejak tahun 1942.

"Adanya arak tidak terlepas dari kegiatan upacara untuk nyomia bhuta kala. Diceritakan sebelumnya disini merupakan hutan belantara belum terjamah oleh manusia. Leluhur kami kesini dan banyak yang meninggal mendadak. Sehingga leluhur kami mencari solusi untuk memberikan tabuh kepada bhuta kala maka terciptalah arak," ucapnya.

Derka mengungkapkan, sesuaindengan pergub 1 2020. Produksi arak di Tri Eka Buana berjalan dengan baik, namun karena terbentur pandemi kita bentuk koperasi arak bernama KBS Padat terdiri dari 60 orang anggota. Hampir 90 persen  penduduk di Tri Eka Buana merupakan petani arak. Lewat pak Gubernur arak Tri Eka Buana sudah terkenal manfaatnya. 

Menurutnya, manfaat minum arak dan kopi pahit itu dipercaya untuk menanggulangi diabetes, untuk meningkatkan imun tubuh.

Lebih jauh diakuinya, di 2021 dianggarkan Rp 300 juta. Pihaknya membuat  museum sederhana namanya rumah arak. Target kunjungan wisatawan Eropa, bahkan ada beberapa wisatawan dari Prancis yang pernah berkunjung kemari. Karena belum selesai, umah arak atau museum arak ini belum seratus persen bisa beroperasional, sehingga wisatawan dialihkan ke rumah-rumah penduduk yang produksi arak untuk melihat proses produksi arak sekaligus mencobanya.

"Begitu wisatawan berkunjung kemari, kita suguhkan tarian khas yang ada disini. Nanti dibuatkan paket tour, pertama mengunjungi sekolah SD disini, kemudian menyusuri irigasi sambil menuju rumah arak ini dan disambut tarian jago-jago sampai di rumah arak sambil makan siang kita sungguhkan tarian arak etek," ucapnya.

Derka berharap dengan adanya museum arak ini akan bisa mendatangkan wisatawan baik domestik maupun asing untuk mengangkat potensi yang ada disini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat ditempat ini.

"Dengan adanya ini petani-petani disini tergugah untuk memproduki arak terbaik yang tidak hanya dipasar lokal namun juga hingga tembus pasar mancanegara," ucapnya.

Ia lebih jauh berharap, pemerintah daerah selayaknya memberikan pembinaan dan sekali-sekali turun dan melakukan sharing. kebijakan Bupati Karangasem luar biasa dimana mengangkat potensi yang ada di Kabupaten Karangasem. Begitu juga dengan Pemprov Bali dan juga Politeknik Negeri Bali yang mendukung kegiatan petani di Desa Tri Eka Buana ini. (yess)


TAGS :

Komentar