LPD Desa Adat Pemogan Tekankan Asas Manfaat dan Tingkatkan Kepercayaan Krama

  • 16 September 2021 00:00 WITA

Denpasar, BaliBanknews -
LPD Desa Adat Pemogan menekankan bahwa LPD merupakan lembaga adat milik krama. Maju dan berkembangnya LPD sangat dipengaruhi oleh peran serta krama dalam memanfaatkan produk-produk di LPD.

"Kepercayaan krama menjadi point penting dalam menjalankan lembaga ini. LPD Pemogan sangat memgedepankan asas keterbukaan dalam pengelolaan," demikian diungkapkan, Pemucuk LPD Desa Adat Pemogan, Ni Made Eka Wati, S.E., belum lama ini.

Eka Wati mengatakan LPD secara nyata memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Desa Adat baik dari segi fisik maupun non fisik dengan memberikan dana pembangunan sebesar 20 persen dari laba setiap tahun, selain juga memberikan dana sosial.

"LPD ikut berperan selain dari segi ekonomi, namun juga pembangunan di desa adat serta mengajegkan agama, adat seni dan budaya," ujarnya.

Untuk itu, lebih jauh diungkapkannya tentu untuk bisa terus berkembang perlu dukungan penuh dari krama dan juga pentingnya kepercayaan krama.

"Kesadaran akan arti, peran, dan fungsi LPD sangat ditekankan saat ini, bahwa LPD ibarat sebagai pohon ia merupakan akar dan sementara pohon adalah desa. Ketika LPD ini sehat maka pohon itu akan subur, jadi pohon (desa) tersebutlah yang mengayomi masyarakat, karena bagaimanapun 20% keuntungan LPD adalah untuk pembangunan desa,” ucapnya.

Lebih jauh dikatakannya, guna meningkatkan kepercayaan krama LPD Pemogan menghadirkan program-program bermanfaat bagi krama seperti punia saat upacara agama di Desa Adat Pemogan, pemberian santunan duka serta kegiatan seni dan budaya.

Made Eka Wati juga menambahkan bahwa sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah, LPD Pemogan sering mengadakan program yang bertujuan memberikan service kepada nasabah. Salah satu bentuk program itu adalah kupon sembako. 

“Pembagian kupon sembako biasanya diadakan ketika galungan, dimana nasabah mendapatkan 1 voucher yang harus dibelanjakan di pasar Pemogan, nanti nasabah bawa kupon untuk belanja ke pedagang, dan para pedagang yang mendapat kupon nanti akan kesini untuk menukar kupon tersebut menjadi uang,” jelas Made Eka Wati  
 
Sejauh ini, LPD Desa Adat Pemogan memiliki jumlah penabung terdiri dari tabungan harian sekitar 3000-an nasabah, tabungan deposito sekitar 475 orang, sementara simpanan upacara adat (Siuma) sekitar 2000-an orang.  Adapun segmentasi pasar LPD Pemogan adalah warga Pemogan, terutama pedagang di pasar, dan penduduk pendatang yang berprofesi sebagai pedagang. Selain itu, ada juga nasabah yang berasal diluar desa Pemogan seperti Kepaon.

Kegiatan tabung-menabung yang dijalankan LPD Desa Pemogan dilakukan dengan cara jemput bola langsung ke masyarakat. Dari ketiga jenis tabangunan tersebut, Siuma adalah jenis tabungan yang diminati dan menjadi favorit nasabah LPD desa Pemogan.

“Siuma adalah tabungan favorit kita, Siuma kepanjangan dari simpanan upacara agama, ini tabungan berjangka, namun tidak menutup kemungkinan bisa untuk pendidikan anak. Contoh, misalnya sekarang si anak TK, 6-8 tahun kedepan si anak akan membutuhkan dana besar untuk biaya pendidikan. Jadi melalui Siuma ini, dia bisa merencanakan biaya pendidikanya. Misalnya orang tua merencanakan anaknya sekolah di SMP Swasta, kira-kira berapa biaya pendidikan sekitar 8 tahun akan datang. Nah, mereka bisa merencanakan dari sekarang, dengan menyisihkan tiap bulan” ungkapnya.

Bendesa Adat Pemogan selaku Ketua Badan Pengawas LPD Pemogan, I Gusti Ngurah Arya Ardana mengapresiasi segala program-program LPD dalam upaya meningkatkan kepercayaan krama serta peran LPD bagi pembangunan di Desa Adat Pemogan serta peningkatan ekonomi krama.

"Mari kita manfaatkan produk-produk yang ada di LPD Pemogan, begitu juga dukungan krama dalam segala program-program LPD. Maju dan berkembangnya LPD tidak terlepas dari peran serta krama didalamnya. Untuk itu LPD sebagai lembaga adat milik krama sudah sepatutnya didukung penuh agar tetap ajeg di desa adat," pungkasnya. (yess)


TAGS :

Komentar