Bank BPD Bali Digitalisasi Anjungan Betutu Gilimanuk

  • 29 Oktober 2021 00:00 WITA

Jembrana, BaliBanknews
Untuk mensukseskan Gerakan Nasional Non Tunai Bank BPD Bali mendigitalisasi transaksi pembayaran pada ABG (Anjungan Betutu Gilimanuk) melalui QRIS. Hal ini dilakukan untuk mengurangi peredaran penggunaan uang tunai, sekaligus juga pada masa pandemi taransaksi digital menjadi prioritas menekan penyebaran virus covid-19 melalui uang. Kepala Bank BPD Bali  Cabang Negara, Ida Bagus Made Surawan ketika di temui BaliBanknews pada, Jumat,29/10/2021 di Anjungan Betutu Gilimanuk  menjelaskan suport BPD Bali terhadap ABG merupakan sebagai bagian mendukung program pemerintah daerah dalam menggalakan UKM Betutu di Kabupaten Jembrana.

Surawan mengakui, makanan betutu Gilimanuk sudah menjadi trendseter di Gumi Makepung, bahkan kalau dilihat dari segi pengunjung Betutu Gilimanuk rata-rata berkalangan ekonomi menengah keatas. Sehingga dirinya tidak ingin membuang peluang untuk mendukung para UKM di ABG menggunakan transaksi digital QRIS yang aman dan terpercaya.

"Adanya UKM ABG sudah jelas menjadi PAD Kabupaten Jembrana dari pajak konsumen sehingga dikembangkanlah ABG dijadikan kawasan sentral betutu Gilimanuk," jelasnya

Surawan menambahkan, dengan Betutu Gilimanuk sudah menjadi ikon Kabupaten Jembrana dan pastinya sudah memiliki pelanggan tetap maka pihaknya juga mendukung UKM ABG dengan alat POS (Payment Of Sales) yaitu sebagai alat kontrol monitoring penerimaan pajak, begitu ada transaksi penjualan sudah langsung terkoneksi ke Kantor BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah).

"Adanya POS penerimaan pajak menjadi transparan, yang langsung bisa dimonitor oleh BPKAD yang dibayarkan secara perbulannya," ungkapnya

Dirinya melanjutkan realisasi POS ada tiga pilot project utama seperti di Betutu Men Tempeh, Betutu Feri, Betutu Bu Lina dan hasilnya presentase pendapatan pajak daerahnya meningkat hampir 400 persen.

"Adanya POS merupakan sebagai bentuk transparansi pajak pendapatan dan terbukti hasilnya penerimaan pajak daerah mencapai 400 persen, bahkan usai dari tiga pilot project sudah ada 8 UKM yang memasang alat POS, dan di tahun 2022 akan terpasang kembali sepuluh alat POS untuk UKM di Jembrana," tuturnya.

Lanjutnya Surawan, pihaknya tidak hanya berfokus pada QRIS dan alat POS saja di ABG, sehingga untuk bisa berjalannya perekonomian di ABG pihaknya memberikan CSR (Coorporate System Responbility). "Kami juga memberikan CSR berupa sarana pendukung UMKM," jelasnya

Sementara Pengelola ABG, Ni Made Artiningsih sangat berterimakasih kepada Bank BPD Bali yang telah memberikan CSRnya untuk para UKM di ABG, seperti sarana prasarana UKM yaitu meja dan kursi serta baner, bahkan pihaknya juga menerapkan pembayaran QRIS digital Bank BPD Bali. "Saya sangat berterimakasih kepada Bank BPD Bali yang sudah peduli terhadap UKM di ABG," tuturnya.

Lanjutnya Artiningsih masih berharap agar Bank BPD Bali turut serta membantu UKM di ABG dengan membuat event, sehingga para UKM di ABG bisa bergairah kembali, mengingat saat ini musim pandemi sangat mempengaruhi pendapatan. "Saya mohon apabila BPD Bali mempunyai event di Bali Barat sekiranya bisa dilakukan di ABG saja dengan layanan menu betutu serta varian makanan lainya," harapnya. ( Yess)


TAGS :

Komentar