Jelang RAT Tahun Buku 2021, KUD Rejasa Catat Pertumbuhan Aset Rp 43,6 Miliar

  • 14 Januari 2022 00:00 WITA
Foto bersama seluruh pengurus dan pengelola KUD Rejasa di depan kantor KUD di Desa Rejasa, Kec. Penebel Kab. Tabanan

 

Tabanan, balibanknews.com
Koperasi Unit Desa (KUD) Rejasa tengah mematangkan persiapan melakukan rapat anggota tahunan (RAT) yang rencananya akan digelar pada 18 Pebruari 2022 mendatang. Dalam rekapan laporan keuangan tahun buku 2021 tercatat total aset sebesar Rp 43.6 miliar mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun buku 2020 sebesar 1,09 persen. Pencapaian tersebut dikatakan sangat memuaskan ditengah lesunya perekonomian dampak pandemi Covid-19.


Ketua KUD Rejasa I Ketut Sumitra yang didampingi Manajer I Made Nurjaya menjelaskan, meski ditengah suasana pandemi KUD Rejasa tetap mampu mencapai target lantaran besarnya dukungan anggota. Dibandingkan dengan pencapaian 2020, aset tahun 2021 tumbuh sebesar Rp 472 juta atau dari Rp 43,1 miliar menjadi Rp 43,6 miliar. Jumlah ini membuktikan aktivitas anggota memanfaatkan KUD terbilang stabil. "Pandemi memang berdampak, namun bagi kami di pedesaan yang dominan berkecimpung di pertanian dampaknya kecil. Karena selain di sektor pertanian  kami juga unggul dari unit simpan pinjam dan usaha lain seperti waserda ,penggilingan beras dan membantu para petani dalam penyediaan sarana Produksi pertanian terutamanya Pupuk," ujar Sumitra di Kantor KUD Rejasa, Desa Rejasa, Kec. Penebel, Kab. Tabanan Kamis (13/1/2022).

Manajer KUD Rejasa I Made Nurjaya menambahkan, selain pada aset pos-pos lain seperti modal inti, simpanan, pinjaman, serta SHU juga tumbuh sesuai target. Tercatat modal sendiri selama tahun 2021 sebesar Rp 8,6 miliar meningkat Rp 595 juta dari tahun 2020 sebesar Rp 8,02 miliar lebih. Demikian juga dengan simpanan, tercapat simpanan sukarela selama tahun 2021 sebesar Rp 22,4 miliar dan simpanan berjangka Rp 10,9 miliar. Pinjaman yang tersalurkan juga meningkat cukup signifikan sebesar Rp 28,6 miliar atau meningkat Rp 1,7 miliar dibandingkan 2020 sebesar Rp 26,8 miliar. Berdasarkan perkembangan usaha pada tahun 2021  KUD ini berhasil mencatat SHU bersih sebesar Rp 810 juta, atau meningkat Rp 74 juta  dari tahun sebelumnya sebesar Rp 736 juta. Pencapaian SHU tersebut jika dibandingkan dengan Rencana SHU tahun 2021 sebesar Rp 805 juta telah tercapai 100.6 persen dari target yang ditetapkan. "Besarnya dukungan anggota membuat KUD mampu tumbuh sesuai target. Kedekatan antara koperasi dengan anggota sudah terjalin sejak lama sehingga kepercayaan yang diraih KUD sangat tinggi," ujarnya.


KUD Rejasa diakui Nurjaya sudah berdiri sejak tahun 1973. Sampai saat ini nilai historis yang terjalin antara KUD dengan anggota yang notabene penduduk lokal membuat mereka enggan berpaling. Diakui rata-rata anggota KUD Rejasa memang bermata pencaharian sebagai petani. Lokasi yang strategis dan didukung letak geografis sebagai daerah agraris membuat KUD Rejasa mampu bertahan dan berkembang hingga 49 tahun. KUD bahkan kerap kali melakukan sosialisasi dan mengajak generasi muda untuk bertani dengan cara yang lebih modern, sehingga layak sebagai mata pencaharian yang mampu mendukung perekonomian.
KUD Rejasa didukung 7 desa dinas dan lebih dari 30 desa adat. Berdasarkan pangsa pasar tersebut, KUD ini berhasil mengimpun anggota sebanyak 4671 orang anggota. Untuk memenuhi kebutuhan anggota yang besar tersebut KUD Rejasa membentuk empat kantor unit simpan pinjam pembantu di beberapa desa. KUD juga memiliki unit usaha waserda yang diperuntukan untuk memenuhi aneka kebutuhan anggota dan masyarakat umum. Sebagai penyedia layanan kepada petani KUD juga telah membentuk dua RMU (rice milling unit) yang bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya baik oleh petani atau para tengkulak yang membeli gabah dari petani setempat.


Selain mengembangkan sektor usaha, Nurjaya juga menyebut KUD Rejasa memiliki program kegiatan sosial sebagai bentuk perhatian kepada anggota dan masyarakat. Bahkan, demi meringankan beban selama pandemi, beberapa waktu lalu KUD membagikan paket sembako kepada 4671 anggota.
Nurjaya menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera melakukan rapat gabungan bersama jajaran pengurus, manajemen, dewan penasehat, dinas terkait, perbekel dan yang lainnya untuk membahas agenda RAT pada bulan Pebruari mendatang. Sebelum RAT akan dilakukan pra-RAT sebanyak 11 kali mulai dari 20 Januari sampai 2 Pebruari. "Pra-RAT sampai 11 kali karena jumlah anggota kami banyak, dalam satu kali pra-RAT bisa dihadiri 300 - 400 orang anggota, sehingga saat RAT nanti cukup dihadiri kurang lebih 10 persen anggota atau sekitar 450 orang anggota saja," ujarnya sembari berharap seluruh kegiatan RAT nanti akan berjalan lancar sebagaimana mestinya. [Mdy]


TAGS :

Komentar