KSU Kertha Wiguna Gelar RAT ke-XX, SHU Tahun Buku 2021 Meningkat 27 Persen

  • 22 Januari 2022 00:00 WITA
Suasana RAT ke-XX KSU. Kertha Wiguna Pada Sabtu (22/1/2021)


Mangupura, balibanknews.com
Pelemahan ekonomi dampak dari pandemi Covid-19 juga dirasakan sektor lembaga keuangan mikro salah satunya koperasi. Koreksi target pertumbuhan terpaksa dilakukan demi menjaga stabilitas usaha. Namun demikian, lembaga koperasi harus menunjukan eksistensi serta memberi manfaat kepada anggota, salah satunya dengan tetap mengelar rapat anggota tahunan. Seperti yang dilakukan KSU. Kertha Wiguna yang sukses menggelar RAT ke-XX. Dalam laporan pertanggungjawaban tahun buku 2021 tercatat koperasi ini mampu meningkatkan pendapatan SHU sebesar 27 persen dari tahun sebelumnya. 


Dalam RAT yang digelar di Balai Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, Mengwi, Sabtu (22/1/2022) Ketua KSU. Kertha Wiguna I Made Sutarma menyampaikan pertumbuhan koperasi selama tahun buku 2021. Dirinya tak menampik jika pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap koperasi yang dikelolanya sehingga terpaksa melakukan koreksi terhadap target-target yang ditetapkan. Namun demikian, selama 2021 tetap terjadi peningkatan volume usaha. "Meski target tidak tercapai bukan berarti koperasi tidak tumbuh, volume usaha kita tetap meningkat hanya saja tidak sesuai target," ujar pria yang juga baru terpilih sebagai Ketua Dekopinda Kabupaten Badung ini. 


Dalam laporan keuangan dijelaskan, meski kondisi ekonomi sedang lesu koperasi ini mampu menumbuhkan pendapatan SHU. Tercatat SHU tercapai Rp 226 juta dari tahun sebelumnya yaitu Rp 177 juta naik sebesar 27 persen. Demikian juga dengan aset, selama tahun 2021 tercapai sebesar Rp 21,8 miliar atau naik 7 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp 20,3 miliar. 


Jumlah aset tersebut adalah akumulasi dari peningkatan jumlah tabungan masyarakat sebesar 13 persen atau naik dari Rp 4,2 miliar pada 2020 menjadi Rp 4,7 miliar pada 2021. Simpanan berjangka naik 4 persen dari Rp 9 miliar menjadi Rp 9,4 miliar. Program tabungan seperti Taberna juga naik sebesar 10 persen atau dari Rp 2 miliar menjadi Rp 2,2 miliar. Sementara untuk modal sendiri tercatat tumbuh sebesar Rp 3,7 miliar atau baru tercapai 18 persen dari total aset. "Idealnya modal sendiri adalah 20 -40 persen dari aset, karena itu kami mengajak anggota lebih aktif lagi memanfaatkan koperasi," ujarnya.
Di sektor pinjaman, Sutarma mengaku terjadi sedikit penurunan karena koperasi lebih berhati-hati dalam memilih calon debitur mengingat situasi ekonomi belum membaik. Pinjaman tersalurkan turun sebesar 1 persen dari tahun sebelumnya atau tercapai Rp 16,2 miliar dari Rp 16,4 miliar, turun sekiar Rp 153 juta. Demikian juga dengan jumlah anggota terjadi penurunan sebanyak tiga orang dari 431 orang menjadi 428 orang. "Meskipun ada yang masuk 6 orang namun yang keluar ada 9 orang," tambahnya.
Berdasarkan hasil penilaian kesehatan koperasi, Sutarma menyebut koperasi yang dikelolanya mendapat predikat cukup sehat dengan perolehan nilai 74,75. Sementara untuk pola kebijakan koperasi tahun 2022 mengenai pinjaman, pihaknya memberi bunga kepada anggota sebesar 1,5 persen menurun dan 1 persen menetap. Untuk calon anggota diberikan suku bunga 2 persen menurun atau 1,4 persen menetap. Sedangkan untuk bunga tabungan diberikan kebijakan sebesar 6 sampai 12 persen per tahun sesuai dengan jangka waktu simpanan. Sementara untuk program tabungan milik KSU. Kertha Wiguna seperti Taberna, Sipura, dan Siputra diberikan bunga khusus sesuai tabel. Diakui Sutarma program tabungan yang dimiliki koperasi jika diikuti oleh anggota akan sangat bermanfaat diantaranya untuk biaya sekolah anak, biaya upacara keagamaan seperti Tirtayatra dan lain-lain, serta program hari tua.
Untuk target SHU tahun 2022 pihaknya mengaku mematok target dengan lebih realistis yaitu dari Rp 226 pada 2021 ditargetkan naik menjadi Rp 266 juta. "Target SHU kita tidak patok terlalu tinggi mengingat situasi dan kondisi kedepan masih sulit diprediksi," pungkasnya. [Mdy]

 

Peliput : Ade Yudi

Editor: Sudibia

 

 

 

 

 

 


TAGS :

Komentar