RAT Koperasi Bukit Indah ke-11: Target Aset 2021 Tercapai, Jumlah Anggota Naik Signifikan

  • 27 Januari 2022 00:00 WITA
Pengurus dan pengelola Koperasi Bukit Indah saat sesi foto bersama di kantor koperasi Rabu (26/1/2022)


Tabanan, balibanknews.com
Koperasi Bukit Indah telah selesai menggelar rapat anggota tahunan (RAT) pada Minggu (23/1/2022). Dalam agenda RAT dipaparkan pertumbuhan koperasi sepanjang tahun buku 2021. Meski masih dihadapkan dengan fluktuasi ekonomi sepanjang tahun akibat pandemi Covid-19 tercatat target aset tercapai dengan baik. Menariknya, anggota koperasi yang beralamat di Desa Batunye, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ini bertambah signifikan selama 2021. Disebutkan, indikator peningkatan tersebut karena kualitas pelayanan yang maksimal serta berdirinya gedung kantor baru yang lebih representatif.


Manajer Koperasi Bukit Indah I Made Subrata saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (26/1/2022) mengungkapkan, sepanjang tahun 2021 pihaknya gencar meningaktkan kinerja sehingga target aset tercapai dengan baik. Inovasi tetap dilakukan salah satunya berhasil membangun gedung kantor baru dan diresmikan tahun 2021. Gedung baru tersebut dikatakan mampu menunjang pertumbuhan anggota karena citra koperasi terlihat semakin baik. Tercatat anggota selama tahun 2021 bertambah menjadi 458 orang atau meningkat sebanyak 131 orang dari tahun sebelumnya.
"Aset fisik berupa gedung dengan fasilitas yang lengkap memunculkan citra positif di masyarakat. Ini cukup penting karena lewat gedung baru kami bisa memberi pelayanan lebih maksimal, sehingga membuat masyarakat makin tertarik bergabung jadi anggota," ujarnya.


Dalam laporan keuangan yang disampaikan saat RAT, tercatat sebagian besar pos keuangan antara tahun 2020 dengan 2021 alami kenaikan. Aset tercatat naik dari Rp 14,9 miliar menjadi Rp 15,8 miliar atau tumbuh diatas target sebesar 6,02 persen. Jumlah aset tersebut akumulasi dari pertumbuhan simpanan atau tabungan anggota dari Rp 9,9 miliar menjadi Rp 10,3 miliar, simpanan berjangka dari Rp 2 miliar menjadi Rp 2,4 miliar. Modal inti tercatat tumbuh dari Rp 2,9 miliar menjadi Rp 3,1 miliar. Sementara untuk pinjaman meningkat dari Rp 9,5 miliar menjadi Rp 10,4 miliar. Dari keseluruhan kegiatan usaha, koperasi yang mendapat predikat sehat ini berhasil membukukan SHU bersih sebesar Rp 202 juta. 
Subrata tak menampik kalau pandemi memang berpengaruh terhadap kegiatan usaha, namun karena sekitar 70 persen anggota bergerak di sektor pertanian dimana sektor tersebut hampir tak terdampak pandemi, membuat koperasi tetap tumbuh signifikan. 


Koperasi Bukit Indah Sendiri adalah koperasi yang berkentuk KSU dan berdiri sejak tahun 2009. Koperasi ini memiliki dua unit usaha, yakni simpan pinjam dan pertokoan yang menyediakan kebutuhan petani.  Disinggung soal cadangan likuiditas, Subrata mengaku mencadangkan likuiditas sebesar 30 persen dari aset. Jumlah tersebut dikatakan sangat aman sehingga anggota tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan dana. 
Kedepan ia mengaku akan mengembangkan unit usaha salah satunya menyediakan jual-beli sepeda motor baru atau bekas kepada anggota. Nantinya anggota bisa membeli kendaraan lewat koperasi baik dengan cara cash ataupun kredit.  [Mdy]

Peliput : Ade Yudi
Editor: Sudibia


TAGS :

Komentar