Pengelukatan Gook Sesapi Desa Adat Duda Ramai Pemedek melukat di Banyu Pinaruh 

  • 28 Maret 2022 00:00 WITA

 

Karangasem, BaliBanknews.com
Setelah satu bulan di buka untuk umum, pengelukatan Pancaka Tirta Gook Sesapi yang ada di Desa Adat Duda, Kabupaten Karangasem  mulai ramai dikunjungi pemedek. Saat Banyu Pinaruh, tidak kurang dari 800 orang Pemedek datang baik dari masyarakat Duda sendiri dan juga dari luar kabupaten.

Ketua Pokdarwis Desa Adat Duda, Drs. I Komang Sudiana, M.pd ketika di temui BaliBanknews pada, Minggu,27/3/2022 di pengelukatan Pancaka Tirta Gook Sesapi Desa duda mengungkapkan sejak 4 bulan lalu, tempatnya sudah tersedia. Pihaknya berusaha melengkapi tempat penglukatan. “Memang dulu dijadikan tempat melukat. Tetapi ketika dibuka dan dikembangkan harus difasilitasi lebih memadai. Sehingga representatif untuk melukat,” ujarnya.
Masyarakat yang datang, dari pukul 05.00 dari Krama lokal maupun luar desa.

 “Mereka ingin membuktikan. Karena sudah viral di media sosial, mereka kunjungi seperti apa. Mereka puas. Bagus. Terutama ada tempat main anak,” jelasnya. 
Pengelola juga berusaha menjaga 
kebersihan dan kesucian tetap dijaga. “Jro Mangku juga siap melayani. Ke depannya, kami akan siapkan fasilitas tempat penitipan barang. Kemudian warung online. Karena tempat ini ketika sudah dikunjungi banyak orang, masyarakat akan banyak membuat warung, tentunya mengurangi kenyamanan tamu. Maka dari Pokdarwis mengelola,” ungkapnya.

Warung online nantinya  menyiapkan dagangan, berupa minuman, jus. “Khas disini tipat pecel base klengis. Harganya lebih murah. Kisaran harga Rp 15.000 plus minum,” jelasnya.
Untuk warung, yang diutamakan kerjasama dengan warung di masyarakat setempat. “Kalau mie, kopi kami bisa siapkan. Kalau mau order makanan lain, kami siapkan menunya, kita tinggal order dan panggil, sehingga terlayani,” ujarnya membeberkan cara pesan online tersebut.

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang hadir. “Terutama Krama lokal yang memanfaatkan tempat melukat,” ujarnya.
Untuk pembagian keuntungan, akan dipikirkan kemudian. “Sementara masih free, belum dikenakan apa-apa. Bagi yang melukat, ada sesari, namun kami tidak mematok,” ujarnya.
Namun ke depannya, pasti akan dipikirkan. Untuk pengembangan lebih jauh. Sementara ini, masih disusui oleh desa adat. Diharapkan nantinya akan terbalik, justru dari tempat melukat ini bisa membangun desa adat.

“Ke depan kami siapkan tempat mandi privat sambil menikmati sungai,” ujarnya. Harapan kepada masyarakat Duda, ikut menjaga kebersihan, menjaga fasilitas, sehingga ke depannya, masyarakat bisa mewarisi ke generasi selanjutnya. “Kami mohon bantuan, mohon perkenalkan di medsos agar lebih ramai. Dengan begitu ada income ke desa adat. Nunas dukungan tityang ring Krama,” pintanya. 

Termasuk dari Bendesa yang telah mencari bantuan dana serta koordinasi dengan pihak terkait. “Jro Bendesa sudah tancapkan tonggak sejarah bagi pengembangan desa adat,” tutup dia. (Yes)

 


TAGS :

Komentar