Asosiasi Dosen Ekonomi Koperasi dan Keuangan Mikro Indonesia Deklarasi Pendirian di Bali

  • 02 November 2023 00:00 WITA
Deklarasi pendirian Asosiasi Dosen Ekonomi Koperasi dan Keuangan Mikro Indonesia (ADEKKMI), Kamis, 02/11/2023 di Hotel Cakra, Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Tohpati, Denpasar-Bali.

Denpasar, BaliBanknews -
Para dosen, peneliti dan praktisi koperasi dan keuangan mikro dari berbagai perguruan tinggi dan dari berbagai Lembaga Kajian Penelitian Perkoperasian di Indonesia mendeklarasikan pendirian Asosiasi Dosen Ekonomi Koperasi dan Keuangan Mikro Indonesia (ADEKKMI), Kamis, 02/11/2023 di Hotel Cakra, Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Tohpati, Denpasar-Bali.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Umum Pengurus Pusat ADEKKMI Prof Dr. Ahmad Subagyo (Ikopin University Jawa Barat), Penasihat ADEKKMI Bali I Wayan Sumerta, Wakil Ketua Bidang Riset dan Pengabdian ADEKKMI Bali Dr. Luh Komang Candra Dewi, Koordinator Daerah ADEKKMI Bali Dr. Andina Putri dan Praktisi Koperasi Drs. IGN Indra Kecapa.

Ketua Umum Pengurus Pusat ADEKKMI Prof Dr Ahmad Subagyo dalam orasi ilmiahnya mengungkapkan bahwa Koperasi menjadi jalan menuju pemerataan dan perekonomian secara berkeadilan. "Organisasi ini diperlukan saat ini, karena perubahan kita bisa awali melalui dunia pendidikan," ucapnya.

Dikatakannya, Indonesia memiliki landasan ideologis tentang sIstem perekonomian nasional yang tercantum pada pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang paling sesuai dengan pasal 33 ayat (1) “Perekonomian di susun sebagai usaha Bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Ejawantah amanat UU ini terepresentasi dari jumlah badan hukum tercatat memiliki sekitar 130.485 unit koperasi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Namun kontribusi terhadap PDB hanya sebesar 1,07% Pada tahun 2021 lalu. awal Oktober 2023, Koperasi memiliki volume usaha yang mencapai Rp182,3 triliun dengan PDB di tahun yang sama sebesar Rp. 16.970 triliun. 

Lebih jauh dikatakannya, kemiskinan, ketimpangan ekonomi dan pengangguran”. Kemiskinan, ketimpangan ekonomi, dan pengangguran menjadi “momok” bagi setiap negara, tidak hanya negara miskin dan berkembang, namun negara maju sekali pun tidak terlepas dari ketiga “kata” tersebut. "Tingkat kemiskinan kita per-september 2022 tercatat sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (Rasio Gini) pada periode yang sama tercatat sebesar 0,381 dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen," ucapnya.

Maka dari itu, menurutnya fungsi pergerakan keilmuan dan pengetahuan berkoperasi menjadi jalan. Atas pengalaman Panjang itulah, Asosiasi Dosen Ekonomi Koperasi dan Keuangan Mikro Indonesia ingin memberikan kontribusi perubahan dalam arah Pembangunan ekonomi yang sesuai dengan mandat konstitusi kita Undang-Undang Dasar 1945.

"Inilah jalan kita bagi para dosen, peneliti dan praktisi untuk memberikan sumbagsih pada negeri yang kita cintai. Yang memiliki kesadaran tentang arti pentingnya koperasi dan keuangan mikro dalam Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia," ujarnya.

Dikatakannya, bahwa pendidikan dan penelitian di bidang ekonomi koperasi dan keuangan mikro memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam memajukan pengetahuan dan memperkuat praktik terbaik sektor usaha koperasi dan keuangan mikro.

Penasihat ADEKKMI Bali I Wayan Sumerta mengharapkan deklarasi ADEKKMI ini teman-teman dosen, praktisi dan lainnya memberikan kontribusi bagi perkoperasian, sehingga bisa mengangkat dunia perkoperasian menuju ke arah yang lebih baik.

"Terbentuknya ADEKKMI ini di Bali bermanfaat di Bali khususnya dan di Indonesia umumnya," ucap Sumerta.

Wakil Ketua Bidang Riset dan Pengabdian ADEKKMI Bali Dr. Luh Komang Candra Dewi, lebih jauh menambahkan dari riset yang dibuatnya akademisi harus berkolaborasi dengan praktisi diaplikasikan dalam mengembangkan bidang ekonomi koperasi.

"Kita perlu sinergitas antar koperasi dan sinergitas koperasi dengan UMKM. Itu yang belum terjadi, disini kita masih berjalan sendiri-sendiri. Secara manajerial juga belum samaa antar koperasi dan terpentimy pendampingan dan edukasi ke SDM-nya. Disinilah pentingnya akademisi, ini yang membuat saya tergerak untuk ikut tergabung dalam organisasi ini," ucap Candra Dewi.

Koordinator Daerah ADEKKMI Bali Dr. Andina Putri menambahkan ADEKKMI memiliki tujuan dan komitmen memajukan penelitian dan pengembangan di bidang ekonomi koperasi dan keuangan mikro di Indonesia.
Kemudian meningkatkan kualitas Pendidikan di bidang ekonomi koperasi dan keuangan mikro dengan focus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi dosen dan mahasiswa.

Selain itu, hadirnya ADEKKMI diharapkannya dapat mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan Lembaga terkait untuk mengembangkan model praktik terbaik dalam usaha perkoperasian dan keuangan mikro.Memberikan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk memperkuat sektor ekonomi koperasi dan keuangan mikro di Indonesia.

"Dengan semangat kesatuan dan Kerjasama serta gotong royong, para pendiri ADEKKMI bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan visi Pembangunan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia," imbuhnya. (jhon)


TAGS :

Komentar