Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bangkit, Saat yang Tepat Untuk Memulai Investasi
- 07 Januari 2022 07:00 WITA
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal II-2021 mengalami peningkatan hingga 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy). Lebih lanjut, ekonomi Indonesia triwulan II-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,31 persen (quartal-to-quartal) dari triwulan sebelumnya. Peningkatan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2021 terutama didorong oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah. Perbaikan ekonomi ini menunjukkan bahwa Indonesia berhasil bangkit setelah mengalami tekanan selama beberapa triwulan terakhir akibat Covid-19.
Peningkatan ekonomi menjadi hal yang baik, namun penting untuk memastikan bahwa tidak akan terjadi penurunan kembali pada triwulan berikutnya. Hal yang cukup berperan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah investasi. Kinerja investasi sebagai salah satu mesin pertumbuhan mulai mengalami peningkatan, yaitu sebesar 7,54% (year on year/yoy).
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa "Besarnya proporsi realisasi investasi PMDN yang hampir menyamai PMA adalah tendensi yang positif bahwa PMDN kita memiliki ketahanan uji terhadap dampak pandemi Covid-19. Lebih menggembirakan lagi apabila kita melihat angka penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi PMDN yang melampaui penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi PMA.”
Capaian investasi pada periode Januari – Juni menyumbang 49,2% terhadap target tahun 2021, yaitu Rp 900 triliun. Jika dilihat capaian triwulan II dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh sebesar 19,6% dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 12,7%. Capaian PMA di triwulan II meningkat sebesar 4,5% dibandingkan dengan capaian pada triwulan I-2021.
Kontribusi yang cukup signifikan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terlihat sebesar Rp 106,2 triliun atau 47,6% dari total capaian dengan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 165.684 orang atau 53,1% dari total penyerapan tenaga kerja terjadi. Sektor penyumbang terbesar berasal dari sektor perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (19,3%) sedangkan untuk lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar (13,1%) berada di Jawa Timur.
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode yang sama adalah sebesar RP 97,6 triliun atau 50,9% dari total capaian dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 117.798 orang. Sektor penyumbang realisasi PMA terbesar berasal dari sektor listrik, das, dan air, yaitu sebesar 21,6%. Lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar berada di Jawa Barat (19,9%). PMA yang menyumbangkan realisasi terbesar berasal dari negara Singapura, yaitu sebesar 28,8%.
Investasi merupakan salah satu indikator yang penting bagi pertumbuhan ekonomi. Adanya investasi akan berdampak positif pada proses produksi dalam bisnis, kemudian juga akan berimbas pada meningkatnya konsumsi rumah tangga. Investasi berperan dalam pemulihan ekonomi dan memiliki dampak positif terhadap pembangunan infrastruktur negara. Investasi memiliki hubungan positif dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau pendapatan nasional, jika investasi naik, maka PDB akan naik, begitu juga sebaliknya, saat investasi turun maka PDB akan ikut turun.
Investasi juga dapat membantu menumbuhkan bisnis. Semakin banyak penanaman modal yang dilakukan, maka semakin banyak pula bisnis baru yang bermunculan. Hal ini akan berdampak positif tentunya pada lapangan pekerjaan serta penyerapan tenaga kerja, akan mendukung pertumbuhan daya beli, sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mencegah terjadinya penurunan pada triwulan berikutnya.
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Penulis : Yossy Berlan Novitasani Wiyono
Instansi : Universitas Muhammadiyah Malang
Komentar