Yadnya Nyata Memulia Flora

  • 29 Juni 2019 08:20 WITA
Oleh: I K. Satria.
 
Denpasar, BaliBanknews-
 
Alarm persembahan kembali berbunyi di hari Tumpek Wariga, Saniscara Kliwon wuku wariga. Disini kita dibangunkan kembali dalam kesadaran akan pentingnya peranan tumbuhan dalam kehidupan kita, tumbuhan yang senantiasa memberikan kita kehidupan, mulai dari tumbuhan memberikan buahnya, daunnya, bunganya untuk keberlangsungan kehidupan kita.
 
Tumbuhan juga memberikan berbagai akar, batang, bahkan pucuknya untuk pengobatan. Melihat hal ini, mutlak kita mesti terbangun kesadaran kita untuk memuliakan tumbuhan dihari tumpek wariga yang telah menghidupi kita. Selama ini, yadnya atau persembahan yang dilakukan setiap hari suci masih dilihat sebagai rutinitas.
 
Rutinitas yang seolah kurang memiliki pemahan selain ada pengorbanan dalam mempersembahkan. Masih syukur kita melakukan pengorbanan yang suci, dibandingkan dengan mengorbankan kesucian yang kita miliki. Ada makna yadnya yang perlu kita rubah. Hal ini sebagai pondasi dasar kita dalam melakukan aplikasi agama yang sesungguhnya amat membumi. Yadnya yang membumi adalah yang menyentuh semua ranah kedamain, damai pada manusia hewan, tumbuhan, panca maha bhuta dan sebagainya.
 
Ketika ranah damai itu disentuh, maka sesungguhnya itulah kebenaran dari pelaksanaan yadnya. Untuk memahami hal tersebut maka kata korban suci dalam pengertian yadnya mesti dinaikan satu tahap lagi agar lebih universal menjadi persembahan suci. Dengan kata persembahanlah kita memahami Tuhan ada dalam setiap perilaku kita. Kita ada, kita hidup, alam damai dan tenteram mutlak karena unsur tuhan ada didalamnya. Inilah penyadaran dan aplikasi dari Pancasila sila pertama, bahwa tuhanlah sebagai kreasi semua yang ada di alam ini, ketuhanan yang maha esa, bahwa beliaulah segalanya dan terutama dalam kehidupan kita. Kembali pada kata persembahan, sesungguhnya tumbuh-tumbuhan merupakan pondasi awal dalam setiap pelaksanaan yadnya. Semua upakara untuk melakukan upacara sangat tergantung dari keberadaan tumbuhan.
 
Bahkan besar kecilnya yadnya bisa dipengaruhi oleh tumbuhan yang ada dalam persembahan itu. Jadi tumbuhan sebenarnya vital, sumber penghidup dan mesti disadari hal itu untuk kemudian dilakukan pemuliaan yang sesungguhnya. Dalam hal ini kita perlu merujuk Rg Veda : V.11.6 yang berbunyi “Tusam Agne Agniraso Guhahitam Anvavidan Sinriyanam Vane Vane”, yang artinya Tuhan meliputi setiap tumbuhan, para bijak menyadari tuhan didalam hatinya. Pada sabda Veda diatas, kita bisa pahami bahwa tumbuhan diliputi oleh Tuhan, maka kita tak bisa mengelak bahwa adalah benar tumbuhan menjadi penghidup, menjadi penyembuh, menjadi hal yang vital, karena tumbuhan itu diliputi oleh unsur tuhan. Adakah hidup kita diluar jangkauan tuhan? Tentu jawabannya tidak
 
Tumpek wariga sesungguhnya upaya nyata kesadaran yang diingatkan kepada umat agar selalu menjaga sang penjaga hidup yaitu tumbuhan.
 
Persembahan yang dilakukan bukan hanya melakukan ritual, karena itu baru hanya pengorbanan berupa sarana upakara, namun lebih dari itu kita memerlukan langkah nyata yaitu perilaku yang bajik dalam memulia tumbuhan. Memelihara, mengembangkan, menanam, mereboisasi, menjaga keutuhan adalah langkah nyata, terlebih kita sekarang latah menyampaikan tentang sad kertih, namun masih kering dalam prilaku.
 
Kita mesti melihat berapa sungai mengering, berapa hutan tak terjaga kelestariannya, berapa banyak air mineral kemasan kita gunakan, dan ini mengesampingkan unsur air yang ada dalam lingkungan kita. Penyembah bumi dulu menyerahkan sepenuhnya kepada alam, air dari alam, makanan dari alam dan itulah cikal bakal kesehatan mereka, tahulah bagaimana kesehatan mereka yang kembali ke alam.
 
Dalam hal ini bukan berarti kita sekarang meminum air lingkungan kita yang sudah tercemar, tetapi kita diingatkan agar memelihara itu untuk kemudian bisa kita gunakan, melalui momen tumpek wariga ini. Program pengurangan sampah plastik sangat efektif untuk langkah nyata kita kembali ke alam, namun kita harus lakukan dengan kesungguhan sebagai bentuk konsistensi kita melakukan hal tersebut.
 

TAGS :

Komentar