PT BPR SPB "Go Digital", Siapkan Tabungan & Kredit Bagi Mahasiswa yang Ingin Bekerja ke Luar Negeri

  • 03 Februari 2023 00:00 WITA
Direktur PT BPR SPB, I Nyoman Semadiartha,SH.MH.

Denpasar, BaliBanknews -
PT. BPR Sekolah Perhotelan Bali (SPB) saat ini sudah go digital dan juga menyiapkan produk tabungan maupun kredit bagi siswa yang ingin bekerja ke luar negeri. 

Direktur PT BPR SPB, I Nyoman Semadiartha,SH.MH., saat ditemui BaliBanknews mengungkapkan, di tahun 2022 BPR SPB mencatatkan raihan positif. Tahun ini siap melangkah dengan beberapa program sesuai dengan rencana bisnis bank yang disepakati pengurus serta pemegang saham.

Langkah pertama, lebih jauh diungkapkan Semadiartha, BPR SPB melakukan penguatan digitilasi kerjasama dengan jasa penyedia IT, dimana tujuan peningkatan pelayanan kepada nasabah dan masyarakat secara maksimal. Selain juga peningkatan SDM baik dari segi kompetensi dan lainnya. Kemudian, menyusun strategi dalam pengembangan produk dan juga  penyelesaian kredit.

Diakuinya, dari segi dana, BPR SPB memiliki produk tabungan harian, tabungan berjangka untuk segala kepentingan nasabah baik itu untuk kepentingan usaha, upacara maupun kepentingan pendidikan dan lainnya. 

Bahkan, lebih jauh diakui Semadiartha BPR SPB menyiapkan juga tabungan untuk mahasiswa tamatan IPBI (Institut Perhotelan Bali International) yang ingin berangkat bekerja ke luar negeri. 

"Selain produk tabungan yang sudah ada, kami juga menyiapkan tabungan untuk membantu dunia pendidikan mahasiswa khususnya di IPBI serta kita siapkan dana pinjaman untuk mereka yang ingin berangkat ke luar negeri. Kita akan bantu kredit dengan mekanisme dan tata cara yang berlaku dengan mitigasi resikonya juga kita kuatkan," ucapnya.

Dikatakannya, kredit untuk bekerja ke luar negeri ini dikhususkan untuk mahasiswa IPBI, dimana ada jaminan dari pihak IPBI,sehingga hal itu juga sebagai bentuk mitigasi resiko.

"Selain kredit tersebut, BPR SPB juga memperluas kredit ke pelaku UMKM sebagai basic industri BPR. Dimana segemen kita pedagang di pasar-pasar tradisional dan lainnya," ucapnya.

Diakuinya, respon hadirnya produk pendidikan dan kredit keberangkatan ke luar negeri bagus, khususnya dari orang tua mahasiswa. Bahkan, karena negara tujuan tidak bebas visa, maka harus ada saving dan BPR diakui untuk melakukan saving dari negara tujuan, sebagai aturan jika berangkat ke luar negeri.

Lebih jauh diakui Semadiartha, BPR SPB tumbuh positif di tahun 2022, dimana aset tumbuh 10 persen, dana juga tumbuh namun kredit belum tumbuh karena dampak pandemi covid-19. 

"Di tahun ini, belum berani menargetkan pertumbuhan tinggi, kita targetkan sekitaran 9 persen. Kalau situasi bagus target pertumbuhan bisa dinaikan. Hal itu sesuai dengan situasi dan perkembangan ekonomi nantinya. Apalagi secara global pesimis terjadi pertumbuhan, namun kita tetap optimis," ucapnya. (jhon)


TAGS :

Komentar