Jaga Kepercayaan Krama, LPD Samuan Jaga Likuiditas dengan Baik

  • 14 Oktober 2020 00:00 WITA
Pemucuk LPD Samuan I Wayan Runik bersama I Gusti Agung Bagus Arnawa

 


Mangupura, balibanknews.com
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Samuan adalah salah satu LPD tertua di Kecamatan Petang. LPD ini berdiri sejak 1986 dan sampai saat ini tetap eksis melayani krama. Komitmen tersebut tentu tidak dibangun dengan mudah, kerja sama yang baik antara pengurus, prajuru desa adat, dan juga krama adalah alasan kenapa eksistensi LPD Samuan tetap terjaga. Selain itu, kualitas pelayanan serta tata kelola yang baik, salah satunya dengan menjaga keamanan likuiditas juga menjadi pemantik kepercayaan krama.
Seperti yang disampaikan I Wayan Runik selaku Pemucuk LPD Desa Adat Samuan. Baginya pengelolaan yang baik disertai kejujuran, transparansi dan pelayanan maksimal adalah alasan LPD kuat bertahan. Di LPD Samuan pelayanan yang cepat dan tidak berbelit-belit menjadi salah satu pemancing kepercayaan krama. 
"Kami berusaha memberikan pelayanan dengan cepat, terutama ketika krama melakukan penarikan, terlebih dalam kondisi darurat, kami akan berusaha secepat mungkin, karena itu likuiditas di LPD Samuan selalu dijaga dengan baik," ujarnya saat ditemui di ruang kerja pada Rabu (14/10/2020).
Runik mengaku sengaja mencadangkan likuiditas hingga 68 persen dari total DPK. Jumlah tersebut tentu saja sangat melebihi dari cadangan rata-rata likuiditas di angka 25 persen. Strategi tersebut diakuinya sepenuhnya untuk memberikan pelayanan maksimal bagi krama adat.
LPD Samuan sendiri didukung oleh tiga banjar adat dan dua banjar dinas. Dari tiga lembaga banjar tersebut jumlah penduduk tercatat sebesar 1.500 orang atau sekitar 430 kepala keluarga. Diakuinya dari jumlah tersebut sekitar 900 orang sudah melakukan akses ke LPD baik itu sebagai penabung, deposan, atau peminjam. Peluang LPD tentu masih cukup besar mengingat jumlah krama produktif masih banyak yang belum akses LPD. "Mata pencaharian krama Adat Samuan cukup heterogen, sebagian besar bergelut di pertanian, sisanya sebagai pelaku UMKM seperti pedagang, selebihnya sebagai buruh bangunan, dan juga karyawan," ujarnya.
Disinggung mengenai pertumbuhan LPD tahun ini, Runik mengaku memang ada sejumlah koreksi di beberapa pos keuangan terutama di sektor kredit. Ia mengaku krama adat yang bekerja di sektor properti cukup terimbas pandemi karena banyak proyek bangunan tidak jalan, sehingga berdampak pada turunnya permintaan kredit. Namun kondisi tersebut tetap diamini lantaran tingkat kredit bermaslah (NPL) tergolong rendah. Runik mengaku, tetap memberikan relaksasi bagi krama adat yang membutuhkan dengan cara meringankan suku bunga. 
Aset LPD Samuan hingga bulan September tercatat sebesar Rp 10,2 miliar, dengan pinjaman tersalurkan sebesar Rp 4,3 miliar, laba tahun berjalan tercatat Rp 124 juta, dengan modal tercatat sebesar Rp 1,3 miliar. "Kedepan kami berharap krama Desa Adat Samuan tetap memberikan kepercayaan kepada LPD, dan menyadari bahwa LPD milik desa adat sehingga krama tetap percaya menempatkan dana di LPD," pungkasnya. [Mdy]

 


TAGS :

Komentar