Bali Kui 2.0 UMKM Naik Kelas Upgrading Produk Pangan Bali Asli Masuk Pasar Retail 

  • 01 November 2020 00:00 WITA

 

Mangupura, balibanknews.com
Perusda Bali bersama Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali memasarkan produknya hingga tembus pasar modern. Produk-produk UMKM Bali kali ini ditengah pandemi Covid-19 dipamerkan di acara Bali Kui 2.0 Fair bertema UMKM Naik Kelas Upgrading Produk Pangan Bali Asli Masuk Pasar Retail pada 29 Oktober hingga 1 Nopember 2020 di Hypermart Mall Bali Galeria. Pada kegiatan ini sekaligus dilakukan MoU Kerja Sama antara Perusda Bali dengan Hypermart Bali dalam hal memasarkan produk UMKM Bali. 


Kadis Koperasi dan UMKM Bali, I Wayan Mardiana menyampaikan pandemi Covid-19 sudah berjalan hampir 8 bulan. Meskipun demikian, para pelaku UMKM Bali masih tetap berkomitmen menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar. "Saya mengapresiasi pelaku UMKM masih tetap semangat dan optimis melakukan kegiatan usaha," ucapnya. 


Ia berharap para pelaku UMKM tidak putus asa namun tetap semangat di masa pandemi ini karena pemerintah hadir ditengah-tengah UMKM. Hampir semua sektor ekonomi terdampak Covid-19 dan mengalami penurunan kinerja. Diharapkan lelaku UMKM yang telah difasilitasi oleh Perusahaan Daerah bisa naik kelas. "Dari mikro ke kecil dari kecil ke menengah. Itu harapan kami," kata Mardiana.


Pemerintah Provinsi Bali berupaya agar UMKM memiliki marketplace atau pasar online setara dengan yang sudah ada. Sehingga para UMKM Bali tidak kesulitan memasarkan produknya. "Itu pemerintah yang akan memfasilitasi sehingga bisa berjualan di marketplace secara online dengan demikian keuntungan UMKM bisa dirasakan. Di Bali ada 320 ribu UMKM yang jumlahnya cukup besar. Mari kita manfaatkan program-program pemerintah baik daerah maupun pusat," paparnya. 


Direktur Utama Perusda Bali, I Komang Kami Artana menyampaikan bahwa kualitas produk-produk UMKM Bali tidak kalah untuk bisa masuk di pasar modern. "Berdasarkan amanat dari Pergub 99 Tahun 2018 bagaimana pemanfaatan, pemasaran produk olahan lokal Bali ini yang terpenting," ucapnya. 


Perusda berusaha meningkatkan upgrading terhadap produk-produk yang ada untuk bisa masuk ke pasar modern. Sekarang ini sudah ada 50 peserta (UMKM) yang produknya difasilitasi bisa masuk ke pasar modern. "Dengan ini bisa meningkatkan ketahanan pangan di Bali. Kami ingin mendapat masukan arahan dan petunjuk sehingga bisa dikembangkan di masa-masa mendatang. Hal ini akan terus berjalan," terang Artana. 


Ketut Antariksa BW selaku Store GM di Hypermart Bali mengatakan bahwa dengan menerima produk UMKM Bali dipasarkan di Hypermart tentunya sebagai cara membantu mewujudkan amanat dari Pergub Bali 99 Tahun 2018 untuk membantu UMKM memasarkan produknya. "Kami terpanggil dan merasa dari bagian kita. Bukan hanya mencari profit saja kami ada 523 supplayer yang masuk di toko kami, lokalnya ada 256 produk dari Bali," ungkapnya.


Ia menjelaskan, bagaimana produk UMKM bisa bergabung di Hypermart tentunya harus memenuhi persyaratan-persyaratan. "Kami mohon persyaratan diurus karena menjadi suatu peluang untuk memudahkan. Di sisi lain kompetisi dengan produk yang sudah eksis ini perlu dipikirkan dan jangan berkecil hati jangan sampai minder. Tapi dengan ada konsultasi-konsultasi maka akan diupgrading agar bisa masuk di Hypermart. Kondisi sekarang adalah kesulitan yang dijalani bersama. Kami juga ada tekanan performa turun sampai 50%," beber Antariksa.  [Yes]


TAGS :

Komentar