Meski Pandemi, KSU Banjar Kutuh Kaja Tetap Eksis dan Dipercaya Anggota

  • 04 Oktober 2021 00:00 WITA

Gianyar, Balibanknewas -
KSU Banjar Kutuh Kaja, Kecamatan Ubud tetap exsis di masa Pandemi. KSU ini tetap bisa memberikan asas manfaat ke anggota. 

Ketua KSU Banjar Kutuh Kaja, I Made Teja ketika di temui BaliBanknews pada Senin,4/10/2021 di kantor Koperasi setempat mengatakan terus berupaya menjaga kepercayaan anggota. Dengan cara rajin turun ke masing-masing anggota agar memahami situasi saat ini. "Agar dana yang disimpan, cukup untuk konsumsi saja. Kredit yang sudah jalan, juga sudah kami berikan relaksasi sesuai anjuran pemerintah," jelasnya. 

Dalam situasi pandemi, koperasi  juga tetap mengeluarkan kredit namun hanya kredit konsumtif. "Bukan kredit investasi," jelasnya. Selain itu, guna meringankan beban anggota yang dilanda kedukaan, KSU memberikan bantuan upacara Ngaben senilai Rp 1,5 juta per anggota yang meninggal. Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, KSU mencatat bantuan biaya Ngaben ini sudah dikeluarkan untuk 35 orang anggota. "Itu sudah kita anggarkan," jelasnya. KSU juga memiliki program tabungan upacara agama yang bisa ditarik saat akan menggelar panca yadnya. "Bisa ditarik saat akan menggelar perkawinan, mesangih atau ngaben dan lainnya," jelasnya. Nasabah terlebih dahulu mengajukan surat permohonan disesuaikan dengan dana yang tersedia. "Ini untuk meringankan anggota," jelasnya. Untuk beberapa waktu terakhir pula, nominal yang sudah dimohonkan sekitar Rp 70an juta. Kedepan, KSU Banjar Kutuh Kaja   ini berencana mengikutsertakan 180 anggotanya dalam BPJS Ketenagakerjaan.

Sementara dalam situasi pandemi, diakui secara fundamental sangat berpengaruh pada penurunan aset, pendapatan, dan laba. "Terus terang selama pandemi sangat berpengaruh. Pencairan kredit, simpanan anggota, SHU termasuk aset turun. Kalau laba fluktuasi, kadang ada, kadang minus. Mudahan proyeksi 3 bulan kedepan akan meningkat," harapnya. 

Meski demikian, dalam hal pelayanan anggota KSU dengan aset Rp 8,7 M ini selalu siap. Pihaknya juga bekerjasama dengan koperasi lain maupun lembaga keuangan lain. Terutama dalam bidang permodalan. "Simbiosis mutualisme. Semakin banyak lembaga ajak kerjasama barang tentu lembaga kita semakin bagus," terangnya. 

Harapannya, dalam waktu dekat bisa memberikan pendidikan pengelolaan koperasi pada anggota. "Agar memahami apa itu koperasi. Agar tidak mudah terhasut isu miring. Karena kita bersifat terbuka terkait segala informasi koperasi, anggota bisa langsung ke kantor bertanya. Apapun pasti dijawab, dengan harapan semakin menambah kepercayaan anggota dan masyarakat," jelasnya.(yess)


TAGS :

Komentar